Ekspor China Naik Sekaligus Impor Turun pada Mei

Kementerian Perdagangan China sebelumnya memang meramalkan perdagangan pada Mei akan membaik seiring kebijakan yang diambil pemerintah.

oleh Nurmayanti diperbarui 08 Jun 2014, 12:15 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2014, 12:15 WIB
China Raup Kenaikan Ekspor dan Penurunan Impor Sekaligus pada Mei
Kementerian Perdagangan China sebelumnya memang meramalkan perdagangan pada Mei akan membaik seiring kebijakan yang diambil pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - China melaporkan kenaikan ekspor pada Mei seiring pemulihan ekonomi global. Bea dan Cukai China melaporkan ekspor negara ini naik 7% pada Mei tahun ini dibandingkan sebelumnya. Sementara dibandingkan April naik 0,9%.

Namun, penurunan ekspor berbanding terbalik dengan impor yang justru melemah dan menjadi sinyal pelemahan permintaan domestik. Namun impor China tercatat turun 1,6%, dibandingkan April.

Akibatnya, surplus perdagangan di negara dengan perekonomian kedua terbesar di dunia ini melebar tajam menjadi US$ 35,9 miliar pada Mei dari April US$ 18,5 miliar.

"Data menunjukkan bahwa pertumbuhan ekspor negara itu telah kembali ke tingkat normal dan akan terus membaik," menurut Juru Bicara Kantor Bea Cukai China Zheng Yuesheng melansir laman CNBC, Minggu (8/6/2014).

Kementerian Perdagangan China sebelumnya memang meramalkan perdagangan pada Mei akan membaik seiring kebijakan yang diambil pemerintah.

Analis sebelumnya mengatakan angka perdagangan yang lemah merupakan bagian dari pemalsuan data ekspor untuk mengalahkan pembatasan mata uang.

Di mana, pihak berwenang China telah mengubah hal tersebut sejak Mei tahun lalu.

Analis yang mengaitkan angka perdagangan yang lemah sebagian untuk perbandingan dasar meningkat dengan tahun lalu karena ruam faktur palsu ekspor untuk mengalahkan pembatasan mata uang.

Pihak berwenang telah menindak kegiatan tersebut sejak Mei tahun lalu.

Kenaikan ekspor pada Mei diktakan karena adanya peningkatan aktivitas. Pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang ditargetkan untuk mendukung pertumbuhan, termasuk mempercepat pembangunan kereta api dan perumahan publik dan melonggarkan kondisi kredit untuk bank-bank yang dipilih.

Pemerintah juga telah meluncurkan beberapa dukungan kebijakan untuk sektor ekspor, termasuk menawarkan rabat pajak lebih cepat bagi eksportir dan mendorong lebih banyak peralatan berteknologi tinggi dan impor barang konsumsi.

Analis percaya bahwa pasar properti China bisa menempatkan tekanan pada pertumbuhan bahkan karena permintaan global membaik. (Nrm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya