Ingin RI Bebas Impor Beras, Petani Usul 2 Hal ke Capres

Ada dua hal yang bisa membuat Indonesia bebas dari ketergantungan impor pada produk pangan beras.

oleh Nurmayanti diperbarui 04 Jul 2014, 12:15 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2014, 12:15 WIB
Perputaran Uang Hasil Pembelian Beras Petani Capai Rp 27 Miliar
Perum Bulog Kalimantan Barat melakukan sejumlah program untuk membantu petani dan masyarakat miskin.

Liputan6.com, Jakarta - Rencananya, pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) akan kembali menggelar debat tentang visi misi mereka pada Sabtu (5/7/2014). Tema yang diangkat kali ini menyangkut pangan dan energi.

Terkait ini, Ketua Dewan Hortikultura Indonesia Benny Kusbini menilai, ada dua hal yang bisa membuat Indonesia bebas dari ketergantungan impor pada produk pangan beras. Dua hal ini bisa menjadi pertimbangan para capres untuk dilakukan jika terpilih nanti.

Dia menuturkan, dua cara tersebut, pertama pemerintah membeli semua produksi beras petani dan menjadikannya sebagai stok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Pemerintah yang akan datang harus membuat semua hasil padi dibeli pemerintah karena sekarang belum," jelas dia, Jumat (4/7/2014).

Dengan stok dipegang pemerintah dinilai akan memudahkan untuk memantau kondisi produksi dan hasil panen.

Hal kedua, pemerintah menyiapkan alat pengeringan gabah. Dengan alat ini, produksi beras petani akan lebih tahan lama jika disimpan sebagai stok.

"Sebetulnya RI tidak perlu impor beras kalau ada mesin pasca panen ada mesin dryer bagus," tegas dia.

Dua hal ini yang menurut Benny masih luput dari perhatian sehingga kerap kali stok beras menipis, Indonesia memasoknya dari negara lain. (Nrm/)

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya