Liputan6.com, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sangat mendukung rencana pemerintah untuk membangun Jembatan Selat Sunda (JSS). BPK mendukung karena dengan adanya JSS akan menunjang perekonomian antar pulau.
Kepala BPK, Rizal Djalil mengungkapkan, BPK tidak mempermasalahkan apakah pembiayaan studi kelayakan JSS menggunakan anggaran pemerintah atau swasta. Lembaga tersebut tetap memberikan dukungan kepada siapapun yang akan melakukan studi kelayakan.
"Kami mendukung rencana pemerintah tersebut," kata Rizal, saat menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2013 kepada DPR, di gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Menurutnya, pembangunan JSS akan membuat distribusi barang antara pulau Jawa dengan Pulau Sumatra lebih efisien baik waktu maupun biaya.
Selain itu, pembangunan jembatan tersebut akan membuka wilayah ekonomi baru di lokasi pembangunan JSS dan mengurangi disparitas harga barang antar daerah.
"Munculnya peluang ekonomi baru serta menimbulkan multiplier effect lainnya bagi peningkatan ekonomi kedua pulau," ungkapnya.
Rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) bakal terancam molor dari target studi kelayakan (feasibility study/FS) pada tahun ini.
Nasib mega proyek senilai Rp 200 triliun itu kian menggantung karena pemerintah saat ini sepakat untuk mengkaji ulang JSS.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy Supriadi mengungkapkan, JSS tak masuk dalam prioritas target ground breaking pembangunan 16 proyek pada tahun ini. Alasannya, kata dia, pemerintah saat ini meminta agar proyek JSS direstrukturisasi ulang.
"Kenapa tidak masuk prioritas karena diputuskan untuk direstrukturisasi ulang. Artinya dikaji ulang lagi tentang siapa anggota konsorsiumnya," tegas dia. (Pew/Gdn)
BPK Dorong Pemerintah Bangun Jembatan Selat Sunda
Rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) bakal terancam molor.
diperbarui 08 Jul 2014, 17:00 WIBDiterbitkan 08 Jul 2014, 17:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Fakta Terkait WNI Pekerja Migran Indonesia Jadi Korban Penembakan Polisi Malaysia
'Bingah' Yura Yunita Jelang Konser Tunggalnya
Potret Liburan Bella Graceva di Hongkong, Nikmati Suasana Kemeriahan Imlek
OCBC Cetak Laba Rp 4,9 Triliun di 2024, Tumbuh 19%
Unik, China Adakan Lomba Marathon Manusia Melawan Robot Humanoid
Menko AHY Minta ATR/BPN Investigasi Masalah Pagar Laut Secara Tuntas
Mendagri Sebut Presiden Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada Serentak Segera Dilantik dan Bekerja
Tanpa Ribet, Begini Cara Ampuh Hilangkan Kerak WC dengan 2 Bahan Dapur Saja
Fungsi BIOS: Peran Penting dalam Sistem Komputer
Puasa Syaban 2025 Jatuh pada Tanggal Berapa? Panduan Lengkap Amalan & Keutamaannya
KKP Amankan 2 Kapal Pemicu Konflik di Laut Aru
Perusahaan Korea Ini Akuisisi 40% Saham Bank Nobu, Begini Rinciannya