Liputan6.com, Jakarta - Maraknya peredaran barang palsu dinilai merugikan negara akibat kehilangan penerimaan pajak. Namun tanpa disadari, semakin banyaknya barang palsu yang beredar juga memberikan dampak pada para buruh.
"Dapat dipahami seberapa besar kerugian yang diakibatkan oleh peredaran barang palsu, bukan hanya berdasarkan nilai kerugian ekonomi, namun juga dampaknya bagi konsumen sebagai pengguna dan pencari kerja," ujar salah satu anggota Tim Survei dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Eugenia Mardanugraha di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (16/7/2014).
Dia mengungkapkan, akibat pemalsuan tersebut dalam satu tahun produk domestik bruto (PDB) Indonesia berkurang sekitar 65 triliun. Selain itu, para buruh di dalam negeri juga kehilangan upah dan gaji sekitar Rp 3 triliun akibat maraknya peredaran barang palsu.
Lebih lanjut dia menjelaskan, potensi kehilangan upah buruh ini karena dengan maraknya peredaran barang palsu, masyarakat sebagai konsumen lebih banyak memilih barang palsu dibanding barang orisinal sehingga memberikan dampak pada menurunnya penjualan barang yang asli tersebut. Hal ini secara tidak langsung menurunkan pendapatan para buruh pabrik yang membuat barang asli.
"Misalnya pabrik pakaian. Kalau banyak konsumen yang membeli pakaian palsu dibanding pakaian orisinalnya, maka nilai transaksi pada pakaian orisinal yang seharusnya dijahit oleh buruh pabrik pakaian itu jadi hilang," lanjutnya.
Eugenia memaparkan, dari Rp 3 triliun tersebut, buruh yang berpotensi kehilangan upah paling besar terjadi pada industri pakaian dan barang dari kulit sebesar Rp 2,32 triliun, industri makanan dan minuman sebesar Rp 620,2 miliar, industri farmasi dan kosmetika sebesar Rp 268,4 miliar serta industri software dan tinta printer sebesar 186,3 miliar. (Dny/Ndw)
Peredaran Barang Palsu Bikin Buruh Kehilangan Upah Rp 3 Triliun
Akibat pemalsuan tersebut dalam satu tahun produk domestik bruto (PDB) Indonesia berkurang sekitar 65 triliun.
diperbarui 16 Jul 2014, 21:39 WIBDiterbitkan 16 Jul 2014, 21:39 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Geger Pagar Laut Membentang 30,16 Km di Pesisir Tangerang, Ini Fakta dari KKP
Kejagung Periksa Eks Anak Buah Tom Lembong di Kasus Impor Gula Kemendag
VIDEO: Jokowi Izinkan KPK Periksa Harta Kekayaannya
Erick Thohir dengan Berat Hati Pecat Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia, Hubungan Tetap Baik dan Siap Bertemu
Prancis dan Jerman Peringatkan Trump soal Greenland, Apa Kata Mereka?
Presiden Prabowo Diminta Optimalkan Perkebunan Sawit di Indonesia Dari Pada Perluasan
Jadwal Live Streaming FA Cup 2024/2025 Third Round di Vidio
Deretan Hoaks Seputar Timnas Indonesia, Simak Daftarnya
7 Potret Brisia Jodie Lamaran Ulang di Swiss, Romantis Berlatar Gunung Salju
Konser Perdana Aaron Kwok di Indonesia: ICONIC World Tour 2025 Live in Jakarta, Siap Menyapa Penggemar Akhir Pekan Ini
Memahami Apa Itu Administrasi: Definisi, Fungsi, dan Perannya
Cara Merebus Daun Asam Jawa untuk Kolesterol dan Kontrol Gula Darah, Yuk Coba di Rumah