Liputan6.com, Jakarta - Pengunduran diri Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Karen Agustiawan dan PT PLN Nur Pamudji memunculkan kekecewaan dari rekan sejawatnya Dirut Pelindo II RJ Lino. Menurut dia, kedua pemimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut merupakan sosok yang baik.
"Mereka sosok yang baik. Tapi masalahnya baik saja nggak cukup, berani melawan nggak? Keberanian kan juga ada limit," ungkap Lino usai menjadi pembicara di Forbes Indonesia Leadership Forum, Jakarta, Selasa (19/8/2014).
Dia mengaku, seseorang yang mengemban amanah sebagai Dirut perusahaan pelat merah tidaklah mudah karena banyak tekanan maupun intervensi yang datang dari dalam dan luar.
"Direksi BUMN harus berani melawan. Kalau nggak, nggak usah jadi direksi BUMN. Kita harus punya pilihan berani stop intervensi dari luar. Tapi saya nggak tahu apakah mereka tahan tekanan atau tidak, karena intinya direksi Pertamina, PLN dan saya pun sama harus berani melawan," tegasnya.
Lino membeberkan pengalamannya dalam mengelola Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Salah satu pelabuhan terbesar dan terpadat di Tanah Air. Intervensi, kata dia, banyak datang dari berbagai kalangan mulai dari pemerintahan maupun pelaku usaha.
"Priok itu semua lintas departemen ada, nggak ada yang kayak Priok. Kalau di stasiun kereta api, orang-orang kecil saja, tapi kalau di pelabuhan banyak pengusaha besar. Mereka bisa semua (melakukan intervensi), tapi kita harus punya keberanian untuk stop intervensi ini," sambung dia.
Selain itu, dirinya mengaku, sejak awal berada di tampuk kepemimpinan, secara tegas Lino mengatakan kepada seluruh pihak tak ingin diintervensi oleh siapapun, termasuk pemerintah dan anggota parlemen.
"Sejak awal saya bilang nggak mau diintervensi sama siapapun. Kalau ada yang macam-macam, saya lawan. Makanya saya berteman dengan siapapun, termasuk DPR. Banyak orang yang dimusuhi, tapi saya nggak tuh karena sikap saya sejak awal seperti itu. Jadi tergantung sikap kita juga," paparnya.
Lino berharap, agar pemerintah dapat menunjuk orang yang tepat sebagai pengganti Karen Agustiawan dan Nur Pamudji. "Terserah pemerintahan baru penggantinya. Yang pasti menjadi direksi BUMN susah, nggak gampang," tukas dia. (Fik/Ahm)
Dirut BUMN Harus Berani Lawan Intervensi dan Tekanan dari Luar
"Tapi masalahnya baik saja tidak cukup, berani melawan tidak? Keberanian juga ada limit," ujar Dirut Pelindo II RJ Lino.
diperbarui 19 Agu 2014, 14:05 WIBDiterbitkan 19 Agu 2014, 14:05 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bareng Istri, Kun Wardhana Nyoblos di TPS 30 Jagakarsa Jaksel
Didampingi Pramono-Doel, Megawati Coblos Pilkada Jakarta 2024 di Kebagusan Bareng Puan
Tampil Percaya Diri, Cagub DKI Jakarta Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun Mencoblos di TPS 031 Lebak Bulus
Berapa Hari Lagi Puasa 2025? Siapkan Sejumlah Hal Ini agar Menuai Berkah Dunia Akhirat
VIDEO: Ridwan Kamil Pulang ke Bandung Naik Whoosh untuk Nyoblos
Kilas Balik, Ini 10 Potret Penampilan Megah Sherina Munaf di Pembukaan FFI 2024
3 Langkah Mudah saat Anda Marah dengan Pasangan, Nasihat Buya Yahya
Kenaikan UMP 2025 Jadi Angin Segar Pekerja, tapi Pupus Gara-Gara PPN 12%
Trailer Utama Squid Game 2 Dirilis, Permainan Mematikan yang Tiada Akhir
Telkomsel Kerahkan 15 Posko Monitoring Online dan Hyper AI untuk Kelancaran Pilkada 2024
Nyoblos di Pilkada Serentak, Boy Thohir Punya Harapan Khusus ke Gubernur Jakarta
Momen Prabowo Sapa Warga dan Gendong Anak-Anak Usai Nyoblos Pilkada Jawa Barat