Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akhirnya secara resmi memulai proyek transmisi listrik 500 kilovolt (kV) Sumatera dan transmisi interkoneksi listrik Sumatera – Jawa. Nantinya, proyek ini akan memasok listrik ke sejumlah wilayah di Sumatera Utara.
Berdasarkan keterangan perusahaan, seperti dikutip Sabtu (11/10/2014), proyek transmisi listrik Sumatera membentang di sepanjang sisi timur pulau Sumatera.
"Jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi ini akan berfungsi sebagai “jalan tol listrik” Sumatera yang menyalurkan tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkit ke pusat-pusat beban di pulau Sumatera," jelas Bambang Dwiyanto, Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN.
Baca Juga
Dia menyebutkan, untuk tahap pertama akan dibangun lima ruas transmisi 500 kV Sumatera, yaitu :
Ruas New AurDuri – Perbatasan (Jambi – Riau) (Lot-1)
Ruas New AurDuri – Perbatasan (Jambi – Riau) (Lot-2)
Ruas Perbatasan (Jambi – Riau) – Rengat Ruas Rengat – New Garuda Sakti (Lot-1)
Ruas Rengat – New Garuda Sakti (Lot-2)
Jaringan transmisi yang akan dibangun akhir 2014 dan ditargetkan mulai beroperasi tahun 2017 ini akan membentang sepanjang 360 kilometer sirkuit (kms) dari Aur Duri, Jambi hingga Garuda Sakti, Riau.
Jaringan transmisi ini akan menyalurkan listrik dari beberapa pusat listrik tenaga uap (PLTU) yang saat ini sedang dibangun, diantaranya PLTU Jambi kapasitas 2 x 400 megawatt (MW), PLTU Sumsel 6 kapasitas 2 x 300 MW dan PLTU Sumsel 7 kapasitas 2 x 150 MW.
Advertisement
Selain itu juga untuk mendukung jaringan listrik 275 kV yang saat ini menjadi andalan untuk transfer daya listrik di sistem kelistrikan Sumatera.
Dia menuturkan, sistem kelistrikan Sumatera terbagi menjadi tiga sistem kelistrikan besar yaitu Sumatera Bagian Selatan meliputi Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu, Sumatera Bagian Tengah meliputi Sumatera Barat, Riau dan Jambi, dan Sumatera Bagian Utara meliputi Sumatera Utara dan Aceh.
Total beban puncak di Sumatera saat ini sekitar 4.483 MW dan beban listrik di Sumatera tumbuh rata-rata 10% per tahun. Pembangunan jaringan transmisi ini akan memperkuat sistem kelistrikan Sumatera dan juga secara signifikan akan mengurangi pemakaian BBM sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
Proyek transmisi 500 kV Sumatera ini merupakan proyek pembangunan transmisi pertama yang menggunakan skema pembiayaan dan pembangunan penuh dilakukan oleh developer dan selanjutnya dalam jangka panjang akan dimiliki PLN.
Untuk tahap kedua, direncanakan mulai tahun 2016 akan dibangun jaringan transmisi 500 kV yang menghubungkan Aur Duri – Muaraenim di Sumatera Selatan.
Tahap ketiga akan dibangun transmisi yang menghubungkan Garuda Sakti – Medan. Jika semua tahap pembangunan ini selesai maka ditargetkan pada tahun 2020 telah tersedia “jalan tol listrik” Sumatera yang menghubungkan Muara Enim di Sumatera Selatan sampai Medan di Sumatera Utara. Pertumbuhan ekonomi yang pesat di Sumatera akan mendapatkan dukungan tenaga listrik yang cukup di masa depan.
Sementara proyek Transmisi High Voltage Direct Current (HVDC) Interkoneksi Sumatera Jawa (ISJ) merupakan proyek kelistrikan strategis yang terdapat dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2013-2022. Tujuan pembangunan transmisi yang pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi HVDC tersebut adalah:
Transmisi HVDC ISJ akan menyalurkan tenaga listrik sebesar 3000 MW dari PLTU Independent Power Producer/IPP (listrik swasta) Sumsel 8, 9 dan 10 ke sistem Sumatera dan Jawa.
Panjang keseluruhan transmisi HVDC ISJ 742 km yang meliputi transmisi DC (Direct Current) sepanjang 464 km dan transmisi AC (Alternaitng Current) 278 km.
Pembangunan Transmisi HVDC ISJ melewati 4 provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Banten, dan Jawa Barat. Pembangunan Transmisi HVDC ISJ memerlukan lahan seluas 300 Hektar.
Proyek Transmisi HVDC ISJ terdiri atas pembangunan: Converter Station 500 kV AC/DCdan Electrode Station di sisi Sumatera dan Jawa termasuk Gardu Induk AC 500 kV, 275 kV, dan 150 kV Kabel Laut HVDC sepanjang ± 40 km di Selat Sunda berikut Landing Point di sisi Sumatera dan Jawa Transmisi HVDC sepanjang ± 464 km di sisi Sumatera dan Jawa. Kemudian transmisi 500 kV AC sepanjang ± 278 km di sisi Sumatera dan Jawa. (Nrm)