Maskapai Ingin Bayar Parkir Pesawat Pakai Rupiah

Penerapan pembayaran diharapkan tidak berbelit.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 15 Okt 2014, 16:35 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2014, 16:35 WIB
Lion Air
(FOTO:Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha penerbangan yang tergabung dalam Asosiasi Penerbangan Nasional (INACA) menginginkan tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara ( PJP4U) dibayar dengan mata rupiah.

Ketua Umum INACA, Arif Wibowo mengungkapkan, para pelaku bisnis maskapai penerbangan mendukung pembayaran tarif PJP4U menggunakan rupiah. Namun ia meminta penerapan pembayaran tersebut tidak menjadi masalah bagi maskapai penerbangan.

"Mau rupiah apa dolar, kita dukung rupiah tapi jangan jadi masalah buat pelaku usaha dan jangan ada masalah teknisnya soal currency tapi secara umum kita terima, karena sangat common di Indonesia pakai rupiah," kata Arif di Jakarta, Rabu (15/10/2014).

Arif menambahkan, pihaknya mengaku keberatan tentang pengenaan biaya penggunaan ban berjalan yang mengantarkan barang dari bagasi.

"Tapi yang saya ingin sampaikan soal PSC, ini kan sudah jadi kesatuan biaya yang harus dibayar penumpang untuk dapat layanan penuh dari bandara. Jadi saya keberatan kalau bandara menerapkan biaya tambahan yang dikenakan ke airlines seperti baggage handling service," tutur dia.

Arif mengungkapkan, seharusnya biaya penggunaan tersebut sudah termasuk dalam dalam Passanger Service Charge (PSC). Sehingga tidak perlu lagi ada biaya tambahan.

"Itu kan penumpang bawa bagasinya sendiri, kenapa airlines harus bayar untuk setiap bagasi yang dibawa penumpang ke conveyor?. itu kan sudah masuk PSC harusnya, itu namanya sepihak menetapkan angka, padahal sudah masuk PSC," pungkas dia. (Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya