Hati-hati! Bisnis Keluarga, Jenis Usaha Berisiko

Bisnis keluarga ternyata dapat menjadi salah satu usaha paling berisiko hingga mampu memecah hubungan persaudaraan.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 27 Okt 2014, 22:37 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2014, 22:37 WIB
Tips Lakukan Bisnis Bersama Keluarga
Bagaimana menjalankan bisnis bersama dengan keluarga? Berikut tipsnya.

Liputan6.com, New York - Berbisnis dengan keluarga seharusnya menjadi kegiatan menyenangkan mengingat Anda bebas berkomunikasi tanpa rasa canggung.

Sayangnya, bisnis keluarga ternyata dapat menjadi salah satu usaha paling berisiko hingga mampu memecah hubungan persaudaraan.

Mengutip laman Inc.com, Senin (27/10/2014), pengusaha kawakan Norm Brodsky menyarankan agar para pengusaha tidak memulai bisnisnya bersama saudara kandung atau kerabat dekat lain.

Sebelum ikut menerjunkan diri pada bisnis keluarga, mantan CEO CitiStorage ini juga meminta pengusaha untuk memikirkan dampaknya matang-matang.

"Saya tidak pernah mulai bisnis bersama keluarga tapi mengajak adik ipar saya untuk terlibat. Tapi kami tidak sevisi dan akhirnya saya memecat dia," ujarnya.

Lantaran memecat suami adiknya, saudara perempuannya tak mau berbicara dengan dia satu patah katapun selama 20 tahun.

Dia menjelaskan, berseteru masalah bisnis dengan rekan pengusaha sangat berbeda rasanya saat harus berpisah dengan saudara kandung lantaran usaha yang tengah dijalani. Kerusakan hubungan itu berdampak negatif pada bisnis dan kehidupan pribadi.

"Saya punya teman yang dipecat oleh kedua saudaranya dari bisnis perhiasan. Dia merasakan sakit hati yang tampaknya tak akan pernah bisa hilang hingga sekarang," kisahnya.

Beberapa orang mungkin akan beranggapan bahwa dengan mengetahui saudara kandung dengan baik, Anda dapat memiliki peluang rekanan yang lebih baik. Itu mungkin benar, tapi membangun bisnis akan dihiasi rasa stres yang menguji hubungan persaudaraan.

Tapi tidak dipungkirinya bahwa sebagian kerjasama dengan saudara kandung dapat menghasilkan bisnis keluarga yang super hebat. (Sis/Nrm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya