Pengembang Raksasa Australia Bentuk Anak Usaha di RI

Crown Group menguasai mayoritas kepemilikan saham di anak usaha itu.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 24 Nov 2014, 17:43 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2014, 17:43 WIB
Pengembang Raksasa Australia Bentuk Anak Usaha di RI
Crown Group menguasai mayoritas kepemilikan saham di anak usaha itu.

Liputan6.com, Jakarta - Pengembang swasta terbesar di Australia, Crown International Holdings Group mendirikan perusahaan patungan (joint venture/JV) bernama PT Crown International Indonesia. Anak usaha ini akan melebarkan sayap bisnis properti di Tanah Air.

CEO Crown Group, Iwan Sunito mengungkapkan, perusahaan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan salah satu perusahaan swasta lokal untuk memuluskan rencana tersebut.

"Dua minggu lalu, kami sudah tandatangan perjanjian kerjasama di daerah. Partnernya local private company, dan membentuk JV," ungkap dia tanpa bersedia membeberkan identitas mitranya kepada wartawan di Jakarta, Senin (24/11/2014).

Lebih jauh Iwan menjelaskan, Crown Group menguasai mayoritas kepemilikan saham di anak usaha itu.

Meski tak menyebut secara spesifik porsi saham maupun pendanaannya, kini perusahaan telah menguasai 10 hektare (ha) lahan di daerah tak jauh dari Jakarta.

"Proyek 10 ha lahan tersebut bukan di kota Jakarta, tapi di dekat Jakarta. Masih satu jam dari Ibukota," ucapnya merahasikan nama daerah tersebut.

Rencananya, tambah Iwan, perusahaan akan membangun kompleks hunian apartemen sekaligus kantor, pusat perbelanjaan dan pusat pengobatan (medical center) di atas lahan itu. "Maka dari itu, saya datang ke Jakarta untuk meninjau lokasi dan memikirkan konsepnya," papar dia.

Dirinya mengaku, proyek pembangunan apartemen tersebut akan memakan investasi sekira 800 juta sampai satu miliar dolar Australia.

Bakal ada 10 tahapan pembangunan dengan kebutuhan anggaran 100 juta hingga 150 juta dolar Australia.

"Sedangkan target penjualannya di atas 1 miliar dolar Australia atau lebih dari Rp 10 triliun. Jadi ini proyek besar, karena pada akhrinya kita punya partner strategis yang cocok setelah bertahun-tahun menunggu," terangnya.

Jika konsep dan perizinan rampung maksimal dalam satu tahun, Iwan menyatakan, bakal mulai groundbreaking di awal 2016.

Pada tahun depan, katanya, perusahaan akan memulai pekerjaan awal seperti meratakan tanah dan sebagainya.(Fik/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya