Graham Pendrill, Miliarder yang Pilih Hidup Miskin di Kenya

Graham Pendrill, salah satu miliarder yang justru memilih melepaskan seluruh harta kekayaannya.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 10 Des 2014, 23:23 WIB
Diterbitkan 10 Des 2014, 23:23 WIB
Graham Pendrill
Foto: complex.com

Liputan6.com, New York - Setelah menjadi kaya raya, banyak orang mengubah gaya hidupnya menjadi lebih mewah dan tampil serba glamor. Tapi tidak begitu dengan Graham Pendrill, miliarder yang justru memilih melepaskan seluruh harta kekayaannya.

Tak heran jika tindakannya itu menjadi sikap paling aneh yang pernah dilakukan seorang miliarder. Pasalnya, aksi eksentrik Pendrill tak berhenti sampai di situ.

Setelah mendonasikan seluruh hartanya pria yang kala itu telah berusia 57 tahun ini pindah ke Kenya untuk hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Dia meninggalkan sepatu mewahnya hanya untuk sandal murah sebagai alas kakinya sehari-hari.

Ingin tahu alasan Pendrill memilih hidup tanpa harta dan tinggal di Kenya? Berikut ulasan singkat mengenai kehidupan unik yang dipilih Pendrill seperti dikutip dari The Telegraph, The Richest, dan International Times serta sejumlah sumber lain, Rabu (10/12/2014):

 

Hidup Mewah Graham Pendrill

Graham Pendrill 2
Foto: complex.com

Hidup Mewah Graham Pendrill

Graham Pendrill adalah pengusaha asal Inggris yang terbilang sangat sukses. Dealer barang antik yang hartanya berlimpah ini tinggal di rumah yang sangat megah.

Bagaimana tidak, rumahnya di West Country terdiri dari 12 kamar. Rumah pengusaha tersebut bahkan bernilai hingga 1,2 juta pound sterling.

Layaknya pengusaha lain, Pendrill sering tampil mengenakan jas dan sepatu sangat mahal. Namun semua kisah hidupnya berubah drastis setelah Pendrill pulang dari kujungannya ke Kenya, salah satu negara miskin di Afrika.

 

Jual Seluruh Harta dan Menetap di Kenya

Graham Pendrill 3
Foto: complex.com

Jual Seluruh Harta dan Menetap di Kenya

Kunjungan Pendrill ke Kenya ternyata meninggalkan bekas mendalam dalam dirinya. Pendrill mengaku jatuh cinta dengan budaya para penduduk Kenya.

Dalam kunjungannya tersebut, Pendrill mulai mengenakan pakaian adat suku Masai. Lantaran aksinya tersebut, pria yang gemar jalan-jalan ini langsung dihormati suku Masai.

Dirinya bahkan ditunjuk sebagai salah satu bagian dalam suku tersebut. Kecintaan Pendrill terhadap suku Masai ternyata sangat luar biasa.

Di luar dugaan, setibanya di Inggris, dia langsung menjual rumah megahnya. Seluruh hartanya dia sumbangkan dan pindah ke Kenya.

Hidup di atas kawasan memprihatinkan dengan suku Masai. Meski begitu, keputusannya cukup menuai kritik dari sejumlah pihak.

 

Tinggalkan Ibu Berusia 80 tahun demi Suku Masai

Graham Pendrill - Suku Masai 4
Foto: complex.com

Tinggalkan Ibu Berusia 80 tahun demi Suku Masai

Keputusan Pendrill benar-benar mengejutkan semua pihak mengingat dirinya sangat kaya. Tak hanya melepaskan seluruh hartanya, dia juga meninggalkan kekasihnya, Natalie.

Bahkan Pendrill meninggalkan ibunya yang sudah berusia 80-an. Sebagian uang Pendrill dibawa ke Kenya untuk membantu suku Masai.

Pendrill teguh dengan keputusannya, karena dia tidak tega melihat kondisi suku Masai yang hidup dengan fasilitas perairan terbatas. Selain itu, dia juga tidak tega melihat kemiskinan di kawasan tempat suku Masai tinggal. (Sis/Ahm)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya