Anggaran US$ 1,1 Triliun Disetujui, AS Bebas Ancaman Shutdown

Pemerintahan Obama mengajukan anggaran sebesar US$ 1,1 triliun, dan disetujui Senat lewat keputusan voting.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Des 2014, 20:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2014, 20:00 WIB
Anjing Penjaga Gagalkan Penyusup Gedung Putih AS
"Anjing-anjing itu menyerang si penyusup ke Gedung Putih AS," kata juru bicara Secret Service Agent Edwin Donovan.

Liputan6.com, Washington - Senat Amerika Serikat (AS) telah menyetujui anggaran belanja sebesar US$ 1,1 triliun yang diajukan pemerintahan Barack Obama untuk menghindari kembali ancaman shutdown pemerintah.

Hasil suara  voting sekitar 56-40 untuk pihak yang menyetujui permintaan anggaran. Senat mengirimkan hasilnya kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama untuk menandatanganinya menjadi Undang-undang sebelum masa jatuh tempo pada Rabu tengah malam.

Tagihan ini merupakan perjuangan keras dan panjang di Senat dan DPR. Hal ini ditandai dengan perselisihan pahit atas perubahan peratuan perbankan dan imigrasi. Demikian mengutip dari laman Reuters, Minggu (14/12/2014).

Partai Republik menguasai House of Representative maupun senat. Saat ini partai Republik menolak rencana imigrasi Obama sehingga menunda anggaran belanja.

Dengan penerimaan anggaran belanja, ini merupakan penutupan bab terakhir dalam pertempuran empat tahun antara partai Demokrat dan Republik di senat selama era defisit anggaran yang besar.

Anggaran belanja yang diajukan pemerintah mengalami peningkatan untuk pendanaan perang yang mencapai US$ 64 miliar. Selain itu, prioritas lainnya untuk membantu mengatasi virus Ebola mencapai US$ 5,5 miliar. Di sisi lain pemerintahan AS juga melakukan penghematan belanja untuk internal revenue service.

Adapun ancaman shutdown ini mengingatkan kejadian tersebut pada Oktober 2013. Operasional sejumlah kantor pemerintah sempat berhenti selama 16 hari. (Ahm/)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya