BPH Migas Usul Subsidi BBM Dipatok Rp 2.000 per Liter

BPH Migas mengusulkan agar besaran subsidi tetap untuk BBM dipatok sebesar Rp 2.000 per liter.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Des 2014, 13:25 WIB
Diterbitkan 17 Des 2014, 13:25 WIB
SPBU
BBM naik, SPBU diserbu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengusulkan agar besaran subsidi tetap untuk bahan bakar minyak (BBM) dipatok sebesar Rp 2.000 per liter.

"(Usulan BPH Migas) antara Rp 1.500-Rp 2.000 per liter," kata Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jakarta, Rabu (17/12/2014).

Andy mengungkapkan, saat ini rencana penerapan subsidi tetap untuk BBM bersubsidi tersebut masih digodok Kementerian Keuangan.

"Masih dibicarakan di Kementerian keuangan," tuturnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengakui, skema tersebut tengah dikaji oleh pemerintah. Namun selain itu, ada juga skema lain yang juga tengah dibahas guna mendapatkan jalan keluar yang terbaik dalam memperbaiki kebijakan subsidi BBM.

"Kami sedang pikirkan policy apa yang tepat menghadapi persoalan subsidi BBM ini. Ada beberapa opsi, salah satu opsinya subsidi tetap. Opsi lain itu nanti lah," ujar Sofyan.

Dia menjelaskan, dalam menentukan skema subsidi BBM ke depannya, ada beberapa aspek yang patut dipertimbangkan, seperti besaran penghematan yang bisa dilakukan dan dampak terhadap masyarakat.

"Pokoknya kami cari kebijakan yang paling tepat, yang subsidinya tidak terlalu besar, sehingga lebih banyak uang yang bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan sektor produktif lain, tetapi tanpa membebani masyarakat," lanjutnya.

Sofyan menargetkan, pemerintah sudah bisa memutuskan mana skema subsidi yang paling tepat pada akhir 2014, dan paling lambat 2015. Sambil terus berharap harga minyak dunia tidak kembali naik. (Pew/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya