Liputan6.com, Jakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi sejak awal minggu ini tidak bisa dielakkan. Hal tersebut terjadi karena selama ini perekonomian di Indonesia lebih dikendalikan oleh asing.
Pengamat ekonomi Aspirasi Indonesia Reseach Institute, Yanuar Rizky menjelaskan, pelemahan yang terjadi pada rupiah saat ini merupakan hal yang wajar karena Amerika menarik seluruh dananya.
"Saat program quantitative easing, dolar digelontorkan. Kebalikannya, saat tapering off dolar ditarik. Jadi itu penyebab sebagian besar mata uang di dunia mengalami pelemahan," tuturnya kepada Liputan6.com, Rabu (17/12/2014).
Yanuar pun melanjutkan, ada informasi yang tidak pernah diungkapkan oleh pemerintah selama ini. Menurutnya, penguatan nilai tukar rupiah yang terjadi beberapa tahun belakangan ini sebenarnya bukan disebabkan kondisi ekonomi di Tanah Air membaik, tetapi lebih karena gelontoran dolar AS yang cukup banyak akibat program stimulus yang dijalankan oleh The Fed.
Gelontoran dolar tersebut masuk ke negara-negara berkembang dan bermain terus-menerus sehingga membuat nilai tukar negara-negara berkembang menguat.
Sejak tahun 2008 bisa dilihat bahwa rupiah terus berada di level Rp 10.000 per dolar AS. kestabilan tersebut terjadi setelah The Fed melakukan aksi quantitative easing. Sebelumnya aksi tersebut dilakukan, nilai tukar rupiah berada di level Rp 12.000 per dolar AS.
Pelemahan nilai tukar rupiah mulai terlihat sejak 2013 lalu. "Saat itu isu tapering off sudah mulai dikemukakan oleh The Fed dan kemudian dilanjutkan dengan aksi nyata," lanjut Yanuar.
Akibat aksi tersebut, nilai tukar rupiah pun terus menerus tertekan hingga saat ini. "Jadi rupiah memang selama ini dimainkan oleh bandar, dan bandarnya itu bukan kita melainkan asing," tutupnya. (Gdn)
Ekonom: Rupiah Dimainkan Bandar
Ada informasi mengenai penguatan nilai tukar yang tidak pernah diungkapkan oleh pemerintah selama ini.
diperbarui 18 Des 2014, 08:20 WIBDiterbitkan 18 Des 2014, 08:20 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kisah Umar bin Abdullah Memerdekakan Budak yang Pura-Pura Sholat, Diceritakan Gus Baha
Alasan Warga Palembang Pilih Golput, Lokasi Jauh Hingga Dapat Serangan Fajar
Maksimalkan Produktivitas dengan Laptop Tipis Premium ASUS Zenbook S 14 UX5406
Megawati Sampaikan Sikap PDIP soal Hasil Pilkada 2024: Jaga Suara dan Kumpulkan Bukti Intimidasi Aparatur Negara
Perusahaan Ini Bakal Bangun PLTA Cibuni 3 dan Cimandiri 3 di Sukabumi
Prospek Makin Cerah, Bali Jadi Destinasi Investasi Properti Populer di Asia
Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha 4 Rakaat, Jadi Amalan Pembuka Rezeki
Mendag Budi Lepas Ekspor Produk Kerajinan Bantul Senilai Rp2 Miliar
SukkhaCitta hingga BeeMe Raih Local Heroes Brand 2024, Apresiasi bagi Jenama Lokal yang Menginspirasi
Daftar Lengkap Peserta BWF World Tour Finals 2024, Indonesia Berapa Wakil?
VIDEO: Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Kasus Korupsi Impor Gula Berlanjut!
Hasil Hitung Cepat SMRC Pilkada Jakarta 100%: RK-Suswono 38,8%, Dharma-Kun 10,17%, Pramono-Rano 51,03%