Kekecewaan Menteri ESDM Terhadap Freeport

"Progress smelter Freeport masih jauh, saya tidak gembira," ujar Menteri ESDM, Sudirman Said.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Jan 2015, 13:11 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2015, 13:11 WIB
Sudirman Said
(Foto:Liputan6.com/Pebrianto Wicaksono)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengaku kecewa dengan manajemen PT Freeport Indonesia, karena belum menunjukkan keseriusan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter).

Sudirman mengatakan, PT Freeport Indonesia belum menunjukkan kesungguhan pembangunan smelter yang menjadi salah satu poinnya menjelang batas waktu nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU).

"MoU selesai pada 24 Januari 2015, harus memutuskan sesuatu sekarang. Kami review perkembangan renegosiasi," kata Sudirman, di kantor Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Jakarta, Selasa (20/1/2015).

Sudirman mengaku kecewa lantaran empat hari menjelang MoU perusahaan asal Amerika Serikat tersebut tidak menunjukkan keseriusan dengan menentukan lokasi pembangunan smelter.

"Progres smelter Freeport masih jauh, saya tidak gembira, saya kecewa karena tidak menunjukan kesungguhan, sampai malam ini saya dapat laporan Pak Dirjen Mineral dan Batu bara belum diputuskan," tegasnya.

Menurut Sudirman, jika sampai batas waktu tersebut Freeport belum menunjukan keseriusannya maka tidak segan pemerintah akan membekukan izin ekspor konsentrat.

"Kalau sampai 25 Januari tidak menunjukan progres signifikan maka izin ekspor konsetrat dibekukan,"pungkasnya. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya