Genjot Energi Alternatif, Subsidi Bahan Bakar Nabati Naik

Subsidi bahan bakar nabati naik dalam RAPBN-P 2015 agar diversifikasi energi tetap berjalan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 04 Feb 2015, 23:32 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2015, 23:32 WIB
Bahan Bakar Nabati
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Subsidi Bahan Bakar Nabati (BBN) naik yang telah ditetapkan dalam rapat asumsi makro Rancangan Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015.

Subsidi BBN yang naik tersebut terdiri dari biodiesel dari Rp 1.500 per liter dalam APBN 2015 menjadi Rp 4.000 per liter dalam RAPBN-P 2015. Bioethanol dari Rp 2.000 per liter dalam APBN 2015 menjadi Rp 3.000 per liter dalam RAPBN-P 2015.

Subsidi tersebut hanya berlaku untuk campuran BBN ke BBM bersubsidi, sedangkan untuk ke BBM non subsidi tidak mendapat subsidi.

"Sebelah kiri Gerindra, Golkar, Demokrat setuju, pak Ramson setuju," ungkap Ketua Komisi VII DPR yang juga menjadi ketua rapat kerja RAPBN-P 2015 dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/2/2015).

Sebelum disetujui, Kementerian ESDM mengajukan penambahan subsidi BBN untuk biodiesel Rp 5.000 per liter dan bioethanol Rp 3.000 per liter.

Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan, pengajuan tambahan subsidi BBN tersebut bertujuan agar program diservikasi energi dengan penyerapan BBN tetap berjalan. Lantaran, saat ini harga BBN lebih mahal ketimbang harga BBM.

"Secara umum kami usulkan karena perbedaan harga antara minyak bumi dan biofuel subsidi, dinaikkan supaya program diversifikasi tetap jalan, malah kalau setuju jumlah subsidi lebih besar tapi memerlukan persiapan teknis," pungkasnya. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya