TransAsia yang Jatuh ke Sungai, Populer Karena Tiket Murah

Faktor yang menaikkan popularitas TransAsia Airways adalah harga tiketnya yang murah.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 05 Feb 2015, 12:51 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2015, 12:51 WIB
Evakuasi korban pesawat TransAsia jatuh di sungai. (Reuters)
Evakuasi korban pesawat TransAsia jatuh di sungai. (Reuters)

Liputan6.com, Taipei - Pesawat milik maskapai Taiwan, TransAsia Airways yang mengangkut 58 penumpang dan kru kabin mengalami kecelakaan tak lama setelah meluncur terbang dari bandar udara (bandara) di Taipei. Pesawat tersebut tercemplung ke sungai di dekat Taipei menyebabkan 16 orang tewas dan sejumlah penumpang lain dinyatakan hilang.

Lantas seperti apa bisnis TransAsia Airways dan rekam jejaknya selama ini?

Mengutip laman Independent.co.uk, Kamis (5/2/2015), TransAsia Airways merupakan maskapai domestik Taiwan pertama yang dioperasikan pihak swasta dan didirikan pada 1951. Setelah beberapa tahun beroperasi, maskapai yang bermarkas di Taipei ini berhasil memperluas rute penerbangannya ke internasional.

Kini TransAsia Airways memiliki 20 armada untuk melayani seluruh penumpangnya. Pesawat yang digunakan adalah jenis Airbus dan ATR.

Maskapai penerbangan tersebut juga terbang ke banyak rute antara Taiwan dan China serta beberapa negara lain di Asia Tenggara. Kini dengan 20 armada, TransAsia Airways berhasil melayani 30 tujuan penumpang.

Pemicu utama perkembangan bisnis pesawat TransAsia Airways dan faktor yang menaikkan popularitasnya adalah harga tiketnya yang murah. Tak heran, jika beberapa tahun ke belakang, TransAsia Airways mampu menyerap banyak penumpang.

Sejak 2002, TransAsia Airways hanya pernah mengalami empat kali kecelakaan termasuk pesawat bernomor penerbangan 222 yang menabrak bangunan saat tengah berusaha mendarat di Magong Airport di Taiwan pada 23 Juli 2014. Saat itu, hanya 10 orang yang selamat dari 58 penumpang. (Sis/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya