Pegawai Wanita Jangan Terlalu Sering Bantu Rekan Kerja

COO Facebook Sheryl Sandberg mengatakan, wanita sebaiknya tidak terlalu banyak membantu rekannya di tempat kerja.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 10 Feb 2015, 22:27 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2015, 22:27 WIB
Facebook Jadikan 700.000 Penggunanya Sebagai `Kelinci Percobaan`
Foto: Chief Operating Officer Facebook, Sheryl Sandberg (theatlantic.com)

Liputan6.com, New York - Sheryl Sandberg, sosok yang satu ini bisa dikatakan sebagai salah satu wanita karir paling sukses dengan jabatannya sebagai Chief Operating Officer (COO) di Facebook. Dengan segudang pengalamannya, Sandberg mengatakan, wanita sebaiknya tidak terlalu sering membantu rekannya di tempat kerja.

Alasannya sederhana, berdasarkan suvei yang digelar Sandberg bersama Profesor Wharton, Adam Grant, wanita yang rajin menolong rekannya di tempat kerja seringkali kehilangan peluang karir yang baik untuk diri sendiri.

Seperti dikutip dari Business Insider, Selasa (10/2/2015), Sandberg dan Grant menjelaskan, para pegawai wanita senang sekali mencatat mencatat di tengah rapat hingga memberikan bimbingan pada pegawai baru. Sayangnya, meski telah melakukan banyak hal, para wanita cenderung tidak mendapatkan peluang hebat seperti yang diraih para pegawai pria.

"Para pegawai wanita boleh membantu teman kerjanya, tapi jangan terlalu sering," katanya.

Psikolog Madeline Heilman dari New York University juga pernah menggelar studi dan mengungkapkan perbedaan sikap wanita dan pria di lingkungan kerja. Hasilnya, para pria yang rajin membantu rekan kerja di kantor cenderung mendapat untung, sementara wanita justru merugi.

Para partisipan saat itu ditanya mengenai tingkat pegawai wanita dan pria yang menawarkan diri untuk bekerja lembur atau membantu rekan kerja lain. Pada akhirnya, setelah menawarkan pola bantuan kerja yang baik, para pria cenderung lebih mudah naik jabatan dibandingkan para wanita.

Pegawai pria yang menawarkan kontribusi besar pada perusahaan justru lebih sering ditawarkan proyek, kenaikan gaji dan bonus besar.

Sementara pegawai wanita yang selalu ikut terlibat membantu acara perusahaan, menawarkan makanan pada rekan kerja, atau menjadi notulen rapat dan mencatat hal-hal penting justru kehilangan peluang karir besar dalam hidupnya.

Lebih dari itu, para wanita yang banyak mengorbankan waktu, perhatian dan tenaganya untuk perusahaan cenderung merasa jengah dan mudah emosi saat berada di kantor. Berdasarkan 183 studi di 15 negara dari berbagai perusahaan, para wanita tampak lebih mudah emosi saat merasa jengah dibandingkan laki-laki.

"Jadi tolonglah diri sendiri, agar bisa membantu orang lain," tandas Grant. (Sis/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya