Liputan6.com, Kapuas Hulu - Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat merupakan salah satu wilayah Indonesia yang langsung berbatasan dengan Kuching, Malaysia.
Di wilayah tersebut saat ini terdapat satu SPBU milik PT Pertamina (Persero). Namun, peran SPBU tersebut tidaklah signifikan mengingat warga Badau masih banyak yang membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kuching, Malaysia.
Kepala Cabang Pembantu Bank Kalimantan Barat (Kalbar) unit Badau, Anwar menjelaskan alasan mereka membeli dari Kuching dikarenakan selain bagi mereka kualitas lebih bagus, ketersediaan BBM juga 24 jam.
Mengingat keterbatasan pasokan listrik, SPBU di Badau tersebut hanya beroperasi dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB, itupun dalam pengoperasiannya pihak pengelola menggunakan genset.
"Masyarakat disini itu perlu cepat, jadi penjual eceran itu lebih sering ambil dari Malaysia," tegas dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (12/2/2015).
Selain itu, SPBU milik Pertamina tersebut sampai saat ini belum menjual BBM jenis solar bersubsidi. Hal itulah yang menyebabkan solar di Badau dipasok dari Malaysia.
Jika dibandingkan dengan harga, sebenarnya harga BBM untuk jenis premium dan solar yang dijual di SPBU Pertamina lebih murah. Adapun premium djual seharga Rp 6.600 per liter dan solar Rp 7.600 per liter.
Sementara harga BBM yang masyarakat beli dari Kuching itu seharga Rp 8000 per liter untuk jenis solar dan jenis Ron 92.
"Di sini eceran dijual Rp 10 ribu per liter," tutur Anwar.
Anwar menambahkan, warga Badau sendiri sebenarnya tidak mempermasalahkan harga BBM itu dijual dengan harga berapa, hanya saja yang mereka utamakan adalah ketersediaannya.
Dalam pembelian BBM dari Malaysia sendiri, otoritas Malaysia hanya membatasi sebanyak lima drum minyak dalam satu hari, dimana satu drum memiliki nilai jual sekitar Rp 1 juta.
Sementara itu, Camat Badau, Ahmad Salaffudin menjelaskan wargau Badau sendiri saat ini sebagian pasokan listrik berasal dari Malaysia. Hal itu dikarenakan kemampuan pembangkit listrik disekitar Badau hanya sebesar 400 Kilo Volt Amper (KVA).
"Saya dulu pernah ajukan pasokan untuk SPBU itu, tapi ya mau gimana lagi, kita tunggu saja sampai PLN mampu nantinya," pungkas dia. (Yas/Nrm)
Apa Sebab Warga Perbatasan Lebih Suka Pakai BBM Malaysia?
Peran SPBU Pertamina tidaklah signifikan mengingat warga Badau masih banyak yang membeli BBM Malaysia
diperbarui 12 Feb 2015, 15:16 WIBDiterbitkan 12 Feb 2015, 15:16 WIB
Namun menurut Pertamina hal itu bukan karena kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi melainkan pengaturan kuota yang mulai diberlakukan Pertamina, Jakarta, Rabu (27/8/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Museum Satriamandala di Jakarta Selatan Terbakar
Niat Bantu Orang Kesusahan, Pria di Jakut Ini Malah Motornya Raib Dicuri
TikTok Resmi Diblokir di AS, 170 Juta Pengguna Tak Bisa Buka Aplikasi!
Hore, Jakarta Masuk Daftar 50 Kota Terbaik Dunia untuk Dikunjungi pada 2025
Pengertian Zakat, Pahami Hukum, Jenis, Syarat, Rukun, dan Golongan yang Berhak Menerima
Hati jadi Tenang, Ustadz Adi Hidayat Ungkap Alasan Kenapa Dzikir Bilangannya Banyak
Meneropong Prospek Obligasi Korporasi Usai BI Pangkas Suku Bunga
Toko Kosmetik di Jakpus Dirampok, Pelaku Culik dan Aniaya Karyawan
Benjamin Netanyahu Keluarkan Peringatan Lanjutkan Perang Jelang Gencatan Senjata di Gaza
Top 3: Begini Cara Alami Meredakan Nyeri Otot
Cek Harga Emas Antam Hari Ini Usai Sentuh Rekor Termahal
6 Potret Sahrul Gunawan Umrah Bareng Istri dan Mertua, Sempatkan Diri Kunjungi Al Ula