PIP Dilebur, Nasib Divestasi Saham Newmont Tak Jelas

"Kami tidak akan terkait dengan Newmont. Karena mandatnya SMI hanya untuk pembiayaan infrastruktur," ujar Direktur Utama SMI, Emma S.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 25 Feb 2015, 19:47 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2015, 19:47 WIB
Ilustrasi Newmont 3
Ilustrasi Newmont 3

Liputan6.com, Jakarta - Peleburan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) pada Agustus 2015, BUMN di bawah Kementerian Keuangan itu akan fokus pada pembiayaan infrastruktur dan menjadi cikal bakal bank infrastruktur di Indonesia.

Lalu bagaimana dengan nasib kelanjutan divestasi atau pelepasan saham PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) sebesar 7 persen yang sebelumnya berada dalam kuasa PIP?

Direktur Utama SMI, Emma Sri Martini mengaku, setelah menyatu dengan PIP, SMI tidak akan disibukkan dengan rencana pemerintah mengakuisisi sisa saham di Newmont.

"Kami tidak akan terkait dengan Newmont. Karena mandatnya SMI hanya untuk pembiayaan infrastruktur," tegas dia usai Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Rabu (25/2/2015).

SMI, kata Direktur Pengembangan Proyek dan Advisory SMI Darwin Trsina Djajawinata menambahkan, ke depan pihaknya ingin aktif membangun wilayah Tengah dan Timur Indonesia.

Dia merinci, ada potensi pengembangan proyek pelabuhan di Sorong, Papua Barat. "Kami sudah koordinasi dengan pemerintah daerah Papua Barat untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga gas karena potensinya sangat luar biasa," ujar Darwin.

Proyek lainnya, sambung Darwin, membiayai pembangkit listrik tenaga panas bumi, surya dan angin. SMI akan aktif melakukan promosi, mengundang investor dan bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur.

"Di Nusa Tenggara Barat kita melakukan studi investasi di sektor kebandarudaraan dan pengembangan di pariwisata. Provinsi ini akan jadi daerah tujuan wisata kedua setelah Bali. Investor sudah ada," tegas dia.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Hadiyanto pernah mengungkapkan, PIP hanya merupakan instrumen atau perantara membeli 7 persen sisa saham Newmont. Namun hak tetap berada di tangan pemerintah.

"First right of refusal ada di pemerintah. Yang penting aset PIP akan beralih ke SMI. Nanti di SMI kita akan lihat fokusnya kemana. Kan mereka fokus di infrastruktur," papar dia.

Hadiyanto menerangkan, pemerintah akan kembali me-review kembali divestasi saham maupun kinerja Newmont akibat penurunan harga komoditas. Namun demikian, dia tidak dapat memastikan apakah rencana pelepasan saham tersebut batal lewat PIP atau SMI, bahkan ke pemerintah daerah (pemda). (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya