Liputan6.com, Jakarta - Waktu perayaan Tahun Baru China ternyata mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara (wsiman) yang berkunjung ke Indonesia. Hal itu mengingat jumlah wisawatan mancanegara (wisman) yang berkurang pada awal 2015.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Sasmito Hadi Wibowo menuturkan, jumlah kunjungan wisman pada Januari 2015 tercatat 723 ribu. Angka itu turun 3,99 persen dibandingkan Januari 2014 sebesar 753,1 ribu. Padahal jumlah kunjungan wisman catat angka kunjungan tertinggi sepanjang sejarah pada Desember 2014 mencapai 915,3 ribu.
Menurut Sasmito, penurunan jumlah wisman ini lantaran faktor Tahun Baru China yang jatuh pada 19 Februari 2015. "Imlek tahun lalu jatuh di akhir Januari 2014 sehingga faktor ini berpengaruh ke kunjungan. Mudah-mudahan pulih di bulan berikutnya. Faktor imlek ini lumayan besar," ujar Sasmito, Senin (2/3/2015).
Advertisement
Menurut Sasmito, waktu libur Imlek itu mengurangi perjalanan liburan bukan karena angkutan. Jumlah wisman dan domestik cenderung turun saat Imlek. "Januari bukan puncak musim liburan, tapi kerja sehingga mengurangi perjalanan liburan," ujar Sasmito.
Ia mengatakan, dampak Imlek tersebut cukup besar mengingat jumlah kunjungan wisman asal Singapura, Malaysia, Tionghoa ke Indonesia menurun. Meski demikian, ada pergeseran kunjungan wisman pada Januari 2015. Jumlah wisman asal Korea Selatan masuk posisi lima besar menggeser Jepang. Bahkan wisman asal Australia juga meningkat di Januari 2015.
"Ini ada fenomena baru. Sementara turis Jepang tetap bertahan, dan Korea Selatan makin besar," tutur Sasmito.
Penurunan tingkat kunjungan wisman juga diikuti hunian hotel berbintang pada Januari 2015 dibandingkan Desember. Tingkat hunian kamar sebesar 47,08 persen pada Januari 2015, dan angka itu turun 3,05 poin dari Desember 2014. " Desember musim liburan, Januari musim kerja lagi," kata Sasmita. (Fik/Ahm)