Business Talk: Rumitnya Salurkan BBM ke Pelosok Negeri

Mendistribusikan BBM ke 250 juta penduduk Indonesia bukanlah pekerjaan yang ringan. Simak wawancara khusus kami dengan Kepala BPH Migas.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 17 Mar 2015, 08:03 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2015, 08:03 WIB
Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng. (Fotografer: Nurseffi/Liputan6.com)
Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng. (Fotografer: Nurseffi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) ke 250 juta penduduk Indonesia bukanlah pekerjaan yang ringan. Apalagi Indonesia merupakan sebuah negara maritim yang memiliki 17 ribu pulau dari Sabang  sampai Merauke.

Puluhan juta BBM yang diteguk masyarakat dikirimkan badan usaha melalui darat, laut, dan udara.  Bahkan lembaga riset internasional McKinsey
menyebut pola distribusi BBM di Indonesia sebagai yang terumit, tercanggih dan terlengkap di dunia.

Tak jarang, penyelewengan BBM terjadi dilakukan oknum-oknum tak bertanggung jawab. Di sinilah peran Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dibutuhkan. Untuk menjaga dan mengawasi agar distribusi BBM berjalan tanpa penyelewengan.

Mau tahu seberapa rumitnya pendistribusian BBM di Indonesia?

Dalam Business Talk edisi ini, Vina Muliana dan juru kamera Waliyadin akan mengupasnya dalam wawancara khusus dengan Kepala BPH Migas, Andy Noorsaman Sommeng. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya