Lifting Minyak RI Belum Sentuh Target

SKK Migas mencatat lifting minyak baru mencapai 767 ribu bph atau di bawah target yang ditetapkan dalam APBN-P sebesar 825 ribu bph.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Apr 2015, 15:58 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2015, 15:58 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi terjual (lifting) minyak hingga kini masih belum mencapai target Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015.

Kepala Humas SKK Migas Rudianto Rimbono mengatakan, lifting minyak Indonesia hingga kini mencapai 767 ribu barel per hari (bph), atau masih jauh dari target APBN-P sebesar 825 ribu bph.

"Rata-rata hingga hari ini 767 ribu bph," kata Rudi di Gedung DPR, Jakarta, Senin (6/4/2015).

Rudi mengungkapkan, target lifting akan tercapai disumbang dari puncak produksi lapangan migas Banyu Urip, Blok Cepu, Jawa Timur, yang dioperatori Mobile Cepu Limited (MCL).

"Sampai hari ini sesuai 825 ribu karena nunggu MCL capai produksi puncak," tutur Rudi.

Menurut Rudi, produksi lapangan migas Banyu Urip yang saat ini mencapai 40 ribu bph, akan mentingkat menjadi 205 ribu waktu puncak produksi pada Oktober 2015.

Untuk itu, dia memperkirakan target lifting minyak dalam APBN-P 2015 sebesar 825 ribu bph akan tercapai Juli ditopang produksi Banyu Urip.

"Pada saat itu mungkin bisa lebih dari 825 ribu bph," pungkas Rudi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya