Jokowi Tagih Proyek Kereta Cepat ke Presiden China

China diharapkan dapat mengimplementasikan pembangunan kereta cepat tersebut dalam tahun ini.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Apr 2015, 20:21 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2015, 20:21 WIB
[Bintang] Jokowi
Tak lama lagi Jokowi akan ngunduh mantu

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jin Ping di Jakarta Convention Center (JCC) pada Rabu (22/4/2015) ini.

Dalam pertemuan  tersebut, Jokowi menagih Presiden Xi Jin Ping untuk segera merealisasikan pe‎mbangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Tadi sudah bukan kesepakatan lagi, karena kita sudah bertemu tidak sekali dua kali, pertemuan tadi adalah menagih implementasi dari kesepakatan yang kita lakukan yang lalu," kata Jokowi di JCC, Rabu (22/4/2015).

Diharapkan Jokowi, China dapat mengimplementasikan pembangunan kereta cepat tersebut dalam tahun ini. Hanya saja hal itu pasti akan dilakukan secara bertahap.

"Karena kita ingin implementasi dalam 5 tahun ke depan, kita memang kejar terus untuk kesepakatan itu bisa langsung dilaksanakan," tegas dia.

Menindak lanjuti pertemuan bilateral tersebut,‎ sore ini telah ditandatangani kesepakatan (MoU) antara PT Wijaya Karya (Persero) dengan perusahaan BUMN asal China di Kementerian BUMN.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan penandatanganan kerjasama tersebut memiliki ruang lingkup mengenai pelaksanaan studi kelayakannya dan ‎pendanaannya.

"Framework coorperation ini untuk melandasi studi kelayakan secara detil dan juga struktur finansialnya untuk pembangunan high speed train yang akan dimulai tahun ini," kata Rini.

Dalam pengerjaannya nanti akan melibatkan beberapa konsorsium BUMN yang diantara PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Industri Kereta Api (Persero), PT Len Industri (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero). Konsorsium tersebut nantinya akan dipimpin oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Dijelaskan Rini, mengenai skema pendanaan nantinya salah satu opsi yang diberikan BUMN dari China akan mendapatkan fasilitas dari China Development Bank sehingga nantinya akan bersifat investasi langusng.

Namun jika hal itu tidak dimungkinkan maka China akan menjadi penyedia fasilitas pinjaman untuk pembangunan kereta cepat tersebut dengan‎ jangka waktu pinjaman yang panjang dengan bunga yang rendah. (Yas/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya