Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan penyelenggaraan paviliun Indonesia dalam World Expo Milano 2015 murni didanai pihak swasta. Salah satu penyuntik modal adalah pengusaha Tommy Winata di bawah bendera Artha Graha.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Nuz Nuzulia Ishak mengungkapkan, dana pendirian paviliun Indonesia di pameran tersebut 100 persen dari pihak swasta.
"Saya tegaskan dana untuk pembangunan paviliun dari pemerintah nol alias tidak ada dana dari pemerintah. Tapi Pak Almarhum Didi Petet tetap minta dukungan dari pemerintah," ujar dia saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (18/5/2015).
Didi Petet merupakan penyelenggara atau penanggung jawab paviliun Indonesia pada Expo Milano tahun ini. Aktor kawakan tersebut baru kali pertama menjadi Event Organizer (EO) dan menangani sebuah proyek pameran berkelas dunia.
Saat ditanyakan mengenai pemerintah yang menolak ikut serta penyelenggaran Expo Milano, Nuz berdalih tidak tahu. Namun setelah paviliun Indonesia menuai sukses di ajang pameran itu, pemerintah justru ingin mendukung Expo Milano dalam 6 bulan ke depan atau sampai selesai.
"Tidak tahu, ini kan bicara yang existing condition. Kalau ada kebijakan baru dari pemerintah baru, ya ayo (dukung Expo Milan). Memang tidak ada dana dari kami. Semuanya sudah jalan, tinggal dukungan semua untuk kelangsungan sampai 6 bulan," terangnya.
Soal kebutuhan dana yang mencapai Rp 80 miliar, dijelaskan dia, ada persyaratan minimal untuk mendirikan paviliun Indonesia di Expo Milano sekitar Rp 57 miliar. Saat ini, Nuz mengaku, sudah ada beberapa perusahaan yang berpartisipasi menyuntikkan modal.
"Masih ada sekitar US$ 10 miliar yang akan ke Koperasi Pelestari Budaya Nusantara. Kami mengimbau pelaku usaha untuk ikut serta dalam Expo Milano mengingat Expo ini sangat penting untuk membangun citra kita," tegasnya.
Nuz mengakui, ada kontribusi dari Tommy Winata dalam penyelenggaraan paviliun Indonesia di Expo Milano. Namun dia mengatakan belum tahu apakah pengusaha tersebut menalangi seluruh kekurangan dana.
"Tommy Winata dari dulu sudah di situ, dia kerja sama mengelola restoran dan tidak ada dana pemerintah yang diambil swasta," ucap dia. (Fik/Gdn)