Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) meningkatkan porsi kepemilikan pengelolaan Wilayah Kerja minyak dan gas di dalam negeri. Pasalnya, sebagai perusahaan minyak nasional, porsi Pertamina masih kecil.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, saat ini porsi Pertamina di Indonesia hanya 24 persen, sedangkan perusahaan minyak nasional negara lain mendapat porsi lebih besar di negaranya.
 "Petronas di Malaysia 35 persen, Norwegia 48 persen, China 85 persen dan Arab Saudi 99 persen," kata Dwi di Jakarta, Kamis (29/5/2015).
Menurut Dwi, dengan porsi pengelolaan yang kecil berpengaruh pada tingkat produksi minyak yang dihasilkan Pertamina. Untuk itu, dia ingin Pertamina diberi kesempatan untuk menambah porsi pengelolan blok migas di dalam negeri melalui dukungan Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tentang penglolaan blok migas yang berakhir masa kontrak.
Dalam aturan tersebut, Pertamina mendapat prioritas untuk mengelola blok yang habis masa kontraknya. "Potensi Pertamina untuk bisa peroleh atau ditugaskan dalam ambil alih blok-blok tersebut, Pertamina sekarang lalukan evaluasi blok-blok," ungkapnya.
 Ia mengungkapkan, Pertamina memiliki kemampuan dari sisi biaya, teknologi dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berpengalaman untuk mengelola yang diserahkan.
"Kemudian pertamina juga memiliki teknologi SDM yang berpengalaman," pungkasnya. (Pew/Ndw)