Masyarakat RI Diingatkan Jangan Salah Pilih Instrumen Investasi

Dalam setiap langkah maju yang dijalani masyarakat yang berinvestasi justru mengalami kemunduran, karena salah memilihnya.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 04 Jun 2015, 19:14 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2015, 19:14 WIB
Investasi Rupiah
Ilustrasi Rupiah (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Indonesia diingatkan untuk benar-benar mengalokasikan aset investasi dengan efektif, sehingga imbal hasil yang didapat memuaskan.

Ini diungkapkan Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Legowo Kusumonegoro yang mengatakan, dalam setiap langkah maju yang dijalani masyarakat yang berinvestasi justru mengalami kemunduran, karena salah memilih instrumen investasi.

"Tapi kenyataannya memikirkan langkah maju ternyata hasilnya belum optimal. Bagaiman langkah yang benar sehingga maju satu langkah yang maju," kata dia di Jakarta, Kamis (4/6/2015).

Legowo mengungkapkan, alokasi aset yang tidak efektif menyebabkan perkembangan dana investor terus mengalami defisit setiap tahunnya. Hal tersebut disebabkan pertumbuhan aset di tabungan yang berlangsung lebih lambat dari kenaikan biaya.
Penyebab utamanya dikatakan adalah kepemilikan dana tunai yang berlebihan.

Menurut Legowo, jika ingin mendapat imbal hasil yang lebih tinggi dari tabungan, masyarakat bisa memilih instrumen investasi yang cepat memutar dana yang disimpan, seperti reksadana dan pasar modal. Dengan begitu, imbal hasil yang didapat akan lebih tinggi dari pada berinvestas berupa tabungan.

"Apa yang kita lakukan reality check sudah cukup kencangkah uang saya untuk hidup di kemudian hari. Buatlah rencana keuangan semakin dini semakin baik, alihkan ke produk inevtasi yang terjangkau, manfaatkan pasar modal, reksadana yang terjangkau jangan biarkan uang anda nganggur tak bekerja," pungkasnya.(Pew/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya