Begini Cara Pemerintah Turunkan Bunga KUR

Wapres Jusuf Kalla menilai, bunga kredit rendah dapat memicu pertumbuhan ekonomi rakyat.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 23 Jun 2015, 11:45 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2015, 11:45 WIB
Wapres Jusuf Kalla Resmikan Menara Iqra di Unismuh
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang mencapai Rp 1 triliun, tidak membuat pemerintah khawatir. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memastikan akan dilakukan pemindahan alokasi anggaran subsidi kredit di sektor lain untuk KUR.

"Ada sumber-sumber sebelumnya ialah berbagai subsidi digabung jadi satu. Ada subsidi kredit peternakan, subsidi kredit pangan. Nanti digabung jadi untuk KUR,” kata JK, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Dalam beberapa kesempatan, JK ingin bunga KUR turun. Akhirnya, ditetapkan bunga KUR yang semula 22 persen turun menjadi 12 persen.  JK beralasan, bunga kredit rendah akan memicu pertumbuhan ekonomi rakyat.

Terkait dengan konsekuensi terjadi pembengkakan subsidi bunga dalam APBN 2015, Jusuf Kalla memastikan pemerintah masih sanggup menanganinya, tanpa meminjam uang dari pihak asing. "Gampanglah kalau kurang pun negara masih ada kemampuan,” tegas dia.   

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memaparkan pagu subsidi bunga kredit dalam APBN 2015 sebesar Rp 400 miliar. Sementara, beban subsidi yang dibutuhkan mencapai Rp 1 triliun.  Pemerintah pun harus menyiapkan dana tambahan untuk subsidi bunga sebesar Rp 600 miliar. (Silvanus A/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya