Pembangunan Kota Gas Perlu Dukungan Pemerintah

Harga gas lebih tinggi di daerah Lhok Seumawe dan Lhok Sukon menjadi kendala untuk bangun kota gas.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Jun 2015, 20:11 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2015, 20:11 WIB
Jokowi Resmikan Penyaluran Gas ke Rusun Marunda
Jaringan pipa gas di Rusun Marunda ini merupakan tahap awal pengoperasian jaringan gas di rusun Jabotabek, Jakarta, (25/9/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Medan - PT Pertamina gas (Pertagas) akan mengembangkan kota gas di Lhok Seumawe dan Lhok Sukon, Aceh, namun membutuhkan dukungan pemerintah untuk merealisasikannya.

Presiden Direktur PT Pertamina Gas Hendra Jaya mengatakan, anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut memiliki program pengembangan kota gas pada kedua wilayah yang berdekatan dengan Terminal regasifikasi gas alam cair (Liquid Natural Gas / LNG) Arun, Aceh.

"Kota gas sedang dikembangkan ada program pembangunan kota gas di Lhok Seumawe dan Lhok Sukon," kata Hendra, di kantor perwakilan Pertagas Medan, Sumatra Utara, Rabu (24/6/2015).

Akan tetapi untuk membangun kota gas, Pertagas menghadapi kendala utama yaitu harga gas yang lebih tinggi di wilayah tersebut. "Kota gas kendala utamanya harga gas di hulu," tutur Hendra.

Ia menjelaskan, penyebab harga gas lebih mahal di wilayah tersebut karena gasnya berasal dari Tangguh Papua yang harus melalui proses regasifikasi, bukan berasal langsung dari sumur yang terletak di wilayah tersebut.

"Kalau diperoleh langsung dari sumur maka harga terjangkau. Dekat sumur harga jual tetap memadai," kata Hendra.

Karena itu, Hendra mengatakan, pengembangan kota gas di wilayah tersebut membutuhkan dukungan pemerintah untuk meringankan harga gas di hulu. Sedangkan Pertagas akan mempersiapkan pembangunan infrastrukturnya.

"Ini butuh peran pemerintah memfasilitasi harga hulu, kami siap infrastruktur," ujar Hendra. (Pew/Ahm)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya