Produksi BBM Lebih Banyak, Kilang Balikpapan Sedot 2.000 Pekerja

Basis pegawai di wilayah kerja RU V Balikpapan baru lebih dari 940 orang dari total kebutuhan lebih dari 1.200 orang karyawan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 03 Jul 2015, 11:14 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2015, 11:14 WIB
Ilustrasi BBM
Ilustrasi BBM (Liputan6.com/Johan Fatzry)
Liputan6.com, Balikpapan - Program Research Development Master Plan (RDMP) PT Pertamina (Persero) pertama akan dimulai dengan meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar minyak (BBM) Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Langkah besar ini diperkirakan akan menyerap ribuan tenaga kerja tambahan. 
 
Direktur Pengolahan Pertamina, Rachmad Hardadi mengatakan, peningkatan kapasitas pengolahan minyak mentah menjadi BBM di kilang Balikpapan dimulai pada awal 2018 dan diharapkan rampung paling cepat 2021.
 
"Setelah RDMP selesai, ada tambahan 1.800 sampai 2.000 orang pekerja, termasuk tenaga kontrak atau outsourcing. Jadi multiplier effect-nya sangat luar biasa karena banyak membuka lapangan kerja," tutur dia di Lokasi Kilang Balikpapan, Kaltim, Jumat (3/7/2015). 
 
Saat ini, kata Rachmad, basis pegawai di wilayah kerja RU V Balikpapan baru lebih dari 940 orang dari total kebutuhan lebih dari 1.200 orang karyawan. Sehingga menurutnya, Pertamina perlu mengatur kembali organisasi di tubuh perseroan. 
 
Bukan hanya menyerap tenaga kerja lumayan besar, peningkatan kapasitas ini, diakui dia, akan merombak total lingkungan Pertamina RU V Balikpapan. Perumahan dan perkantoran di sekitar yang jaraknya dekat dengan kilang akan digusur karena dijadikan kompleks kilang. 
 
"Sementara perkantoran kita bangun di dekat Blue Sky setinggi 8 lantai dan menghadap laut," ujarnya. 
 
Perombakan total tersebut, dinilai Rachmad menyusul rencana penandatanganan Head of Agreement antara Pertamina dan JX Nippon Oil & Energy, perusahaan migas asal Jepang pada November 2015. 
 
Dalam kerjasama atau partner strategis ini, dikatakannya, Pertamina tetap menguasai saham mayoritas dengan kepemilikan 70 persen saham, dan saham JX Nippon sebesar 30 persen. "Untuk investasinya diperkirakan sekira US$ 6 miliar sampai US$ 7 miliar," sambung Rachmad.   
 
Lebih jauh dia menjelaskan, kilang Balikpapan akan menjadi sentral atau hub yang mensuplai BBM di kawasan Timur Indonesia mengingat produksi BBM dari kilang ini bakal meningkat 100 ribu barel per hari. 
 
"Dari kapasitas 260 ribu barel per hari produksi RU V Balikpapan, maka akan meningkat menjadi 360 ribu barel per hari. Jadi ada tambahan 100 ribu barel per hari," tandas Rachmad. (Fik/Nrm)
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya