Bandara Kebakaran, YLKI Desak AP II Ganti Rugi ke Penumpang

Penumpang bandara dan jasa penerbangan di Bandara Soekarno Hatta sangat dirugikan karena penerbangannya tertunda berjam-jam.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 06 Jul 2015, 11:55 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2015, 11:55 WIB
20150705-Bandara-Soekarno-Hatta-Kebakaran-Jakarta1
Sejumlah penumpang melihat kebakaran yang terjadi di Terminal 2E di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Minggu (5/7/2015). Kebakaran di Terminal 2E ini membuat panik ribuan penumpang yang sedang menunggu jadwal penerbangan. (Twitter@avgustin88)

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak PT Angkasa Pura II (Persero) memberikan kompensasi atau ganti rugi ‎kepada penumpang akibat kebakaran di Terminal 2E Bandara Soekarno Hatta (Soetta).

Pasalnya, akibat peristiwa itu, penumpang bandara dan jasa penerbangan sangat dirugikan karena penerbangannya tertunda atau delay berjam-berjam dan mengalami kerugian materiil dan non materiil lain.

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi meminta tiga hal kepada Angkasa Pura selaku otoritas bandara. Pertama, tegasnya, manajemen Angkasa Pura II harus bertanggung jawab.

"Caranya memberikan kompensasi dan ganti rugi pada konsumen yang mengalami keterlambatan. Manajemen Angkasa Pura II tidak cukup hanya minta maaf saja," pinta Tulus dalam keterangan resminya‎ di Jakarta, Senin (6/7/2015).

Kedua, Tulus menambahkan, YLKI mendesak kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk segera mengaudit sistem kelistrikan di Bandara Soetta yang patut diduga sudah sangat tua dan tidak mengantongi Sertifikat Laik Operasi (SLO). YLKI menduga kebakaran tersebut karena hubungan arus pendek.

"Terbakarnya Bandara Soetta adalah hal yang sangat memalukan, karena Bandara Soetta adalah bandara kelas satu di Indonesia, apalagi di Terminal 2 yang merupakan jendela Indonesia bagi dunia internasional," pungkas dia. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya