Liputan6.com, Bandung - BPJS Ketenagakerjaan akan memperbesar portofolio investasi di bidang properti. Perseroan akan meningkatkan batas maksimal investasi properti yang saat ini 5 persen menjadi 30 persen.
Dengan dana itu, rencananya dipakai untuk membangun 80 ribu-100 ribu rumah. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn Masyassya menuturkan, perseroan akan menggandeng pihak ketiga untuk menggarap proyek itu.
"Kita akan alokasikan sampai 30 persen untuk investasi di properti khususnya rumah pekerja. Dengan target membangun 80 ribu sampai 100 ribu tahun ini bekerja sama juga dengan pihak ketiga. Deveeloper, perbankan. BUMN," kata Elvyn di Bandung, seperti ditulis Sabtu (11/7/2015).
Advertisement
Untuk melancarkan aksi tersebut, kini BPJS Ketenagakerjaan sedang menunggu adanya revisi kerangka regulasi. "Sekarang 5 persen. Tapi terserah di PP Nomor 99. Itu juga lagi revisi dan insyaallah bulan ini keluar, 30 persen. Perumahan pegawai yang jadi peserta BPJS kalau bukan peserta nggak dapat," ujarnya.
Sebagai informasi, total imbal hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan mencapai 10,09 triliun pada semester I 2015 naik dari periode yang tahun lalu Rp 9,29 triliun.Angka itu ditopang oleh kenaikan imbal dari deposito yang naik dari Rp 2,08 triliun menjadi Rp 2,55 trliun. Lalu, reksadana dari Rp 390 miliar menjadi Rp 770 miliar.
Surat utang meningkat dari Rp 3,31 triliun menjadi Rp 3,99 triliun. Sektor properti melesat dari Rp 59 miliar menjadi Rp 73 miliar. Namun untuk portolio penyerataan turun tipis dari Rp 2 miliar menjad Rp 1 miliar. Imbal hasil saham juga turun dari Rp 3,44 triliun pada semester I 2014 menjadi Rp 2,7 triliun pada semester I 2015.
Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan Jefry Haryadi mengungkapkan, turunnya imbal hasil investasi saham karena sentimen dari global. Namun demikian, diharapkan akan kembali pulih mengingat secara fundamental perekonomian masih baik.
"Kalau koreksi sentimen saja, bukan karena fundamental," kata dia.
Dia juga mengungkapkan, imbal hasil tersebut bukanlah hilang. Melainkan, hanya terkoreksi sementara saja dan diharapkan membaik sampai akhir tahun.
"Itu bukanlah lost, lost kalo kita jual saat ini. Kita akan tunggu menurut perkiraan analisis di level cukup menggembirakan akhir tahun," tutupnya. (Amd/Ndw)