Holcim Siap Operasikan Pabrik Baru di Tuban pada Agustus 2015

Holcim Indonesia menggelontorkan dana sebesar US$ 350 juta untuk pabrik Tuban 2.

oleh Septian Deny diperbarui 24 Jul 2015, 19:32 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2015, 19:32 WIB
Holcim
Foto: CNN Money

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Keuangan PT Holcim Indonesia Kent Carson mendatangi Kementerian Perindustian (Kemenperin) pada Jumat (24/7/2015) sore. Kedatangannya tersebut untuk mengundang Menteri Perindustrian Saleh Husin meresmikan pabrik baru perseroan yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur.

"Kami ingin memperlihat seperti apa pabrik di Tuban. Kami excited meskipun pasar lagi melemah. Tapi ini pabrik yang besar sekali, jadi ini investasi yang besar. Kami melakukan ini untuk jangka yang panjang, kami harap semoga Menteri Perindustrian mau datang kesana meninjau pabrik," ujarnya di Kantor Kemenperin, Jakarta, Jumat (24/7/2015).

Dia menjelaskan, pabrik Tuban 2 ini merupakan proyek pengembangan dari pabrik Tuban 1 yang telah dibangun Holcim sebelumnya. Pabrik Tuban 2 tersebut telah dibangun sejak 3 tahun lalu dan akan diresmikan operasionalnya pada bulan depan.

"Kami ingin mengundang Pak Menteri untuk meresmikan pada 24 Agustus. Ini sudah dibangun sejak tiga tahun lalu, dan sekarang ini sekarang siap," lanjutnya.

Pabrik Tuban 2 ini memiliki kapasitas produksi 1,7 juta ton per tahun, atau sama dengan kapasitas yang dimiliki oleh pabrik Tuban 1. Dengan demikian nantinya diharapkan kapasitas pabrik Holcim di Tuban mencapai 3,4 juta ton per tahun.

"Untuk tahap awal mungkin tidak sampai 100 persen dulu. Ini masih commisioning jadi nanti akan meningkat," kata dia.

Sedangkan untuk investasi, Holcim Indonesia menggelontorkan dana sebesar US$ 350 juta untuk pabrik Tuban 2. Angka ini lebih kecil jika dibandingkam investasi pada pabrik Tuban 1 yang mencapai US$ 500 juta.

"Ini dua-duanya US$ 850 juta. Ini merupakan investasi terbesar kita selama empat tahun terakhir. Dulu Tuban 1 investasinya US$ 500 juta, sedangkan Tuban 2 sebesar US$ 350 juta," jelasnya.

Produk semen dari pabrik Tuban 2 ini nantinya untuk pasar dalam negeri. Namun tidak menutup kemungkinan untuk pasar ekspor jika permintaan semen di dalam negeri mengalami penurunan.

"Ini untuk pasar dalam negeri, karean dalam negeri juga pasarnya besar. Tapi bisa juga untuk ekspor, itu plan B kita. Saat ini kita sudah ekspor ke Afrika dan Malaysia," tandasnya. (Dny/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya