Liputan6.com, Jakarta - Sampai pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia, belum semua cita-cita kemerdekaan tercapai. Melalui kerja sebuah bangsa akan meraih kemakmuran dan kejayaannya serta melanjutkan kemerdekaan yang telah dicapai para pahlawan.
Namun kerja yang dimaksud bukanlah semata-mata kerja biasa, melainkan kerja luar biasa. Ayo Kerja! Ayo Kerja! Ayo Kerja! Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak kerja bersama-sama untuk membuat harapan rakyat itu bisa terwujud.
Baca Juga
“Kerja yang dilakukan dengan kekuatan gotong royong oleh seluruh anak bangsa tanpa kecuali, bukan hanya urusan rakyat, para pemimpin-pun harus mampu memberi contoh bergotong royong dalam bekerja,” ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi saat memberikan amanat pada upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Kementerian PANRB, Senin (17/8/2015).
Advertisement
Tantangan zaman yang dihadapi para pejuang kemerdekaan dengan kondisi saat ini jauh berbeda. “Kita harus mengisi kemerdekaan dengan lebih produktif agar apa yang menjadi cita-cita para founding fathers dapat tercapai,” imbuhnya.
Tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia hari ini dalam lingkup nasional, regional, dan global memerlukan suatu upaya bersama yang melibatkan seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Menteri Yuddy mengatakan bahwa gotong royong dalam kerja harus menjadi jiwa gerakan perayaan 70 tahun kemerdekaan Indonesia.
Hal ini sesuai dengan Gerakan Nasional 70 tahun Indonesia Merdeka, yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 10 Maret 2015 tepat di Nol Kilometer Indonesia di Kota Sabang. Presiden Jokowi bertekad menjadikannya sebagai titik tolak mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia dengan gotong-royong.
Jokowi ingin menggunakan momentum perayaan 70 tahun Indonesia merdeka untuk memperbarui tekad dalam mewujudkan harapan seluruh rakyat Indonesia.
Menteri Yuddy menegaskan bahwa Ayo Kerja sesungguhnya adalah perwujudan praktis dari gerakan revolusi mental yang juga dicanangkan oleh Presiden Jokowi sejak awal pemerintahannya. “Revolusi mental itu bukan hanya untuk rakyat, namun harus menjangkau dan mengikat para penyelenggara negara,” katanya.
Tema nasional Peringatan Hari Kemerdekaan ke-70 RI ini bagi Kementerian PANRB adalah untuk bekerja secara profesional dan akuntabel dengan dilandasi integritas, sebagaimana nilai-nilai dasar yang telah disepakati di Kementerian PANRB. Sejalan dengan hal tersebut, Gerakan Ayo Kerja adalah memerlukan inisiatif dan komitmen dari segenap aparatur negara untuk bekerja di luar kebiasaan.
“Kita harus berpikir dan bekerja out of the box dan berusaha untuk mencari ide-ide baru yang inovatif demi peningkatan kualitas pelayanan secara berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan, khususnya masyarakat.
Hal ini tidak mungkin dicapai tanpa adanya tekad yang kuat dari segenap aparatur negara untuk terus belajar dan senantiasa melakukan evaluasi terhadap capaian kinerjanya,” imbuh Yuddy.
Menteri Yuddy juga turut mengajak semua aparatur negara terus bekerja, bekerja dan bekerja. “Kita buktikan bahwa kita bukan aparatur pemalas, kita mampu bekerja sama dengan nilai-nilai integritas, profesional, dan akuntabel serta kita bisa bekerja dengan ide-ide kreatif dan inovatif,” tegasnya.
Pada kesempatan itu pula, Menteri Yuddy menganugerahkan tanda kehormatan Satyalancana Kerya Satya sebagai penghargaan atas Dharma Bakti Pegawai Negeri Sipil kepada 19 PNS di Kementerian PANRB. Penerima penghargaan tersebut terdiri dari 11 orang PNS yang sudah mengabdi selama 30 tahun, 7 orang PNS yang sudah mengabdi selama 20 tahun, dan 1 orang PNS yang sudah mengabdi selama 10 tahun. (Amd/Ndw)