Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengusulkan dividen dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 sebesar Rp 31,1 triliun. Jika dibandingkan dengan target APBN-P 2015 mengalami penurunan dari sebanyak Rp 36,9 triliun. Sedangkan realisasi dividen telah mencapai Rp 32,1 triliun hingga Agustus atau 87 persen dari target.
Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan penurunan tersebut ditujukan untuk mengejar target pemerintah utamanya di bidang infrastruktur.
"Secara umum dividen BUMN 2016 diprioritaskan meningkatkan laba ditahan meningkatkan peran BUMN dalam pembangunan, dengan melaksanakan program pemerintah," kata dia di Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Advertisement
Rini mengatakan, payout ratio dividen BUMN yang menjalankan proyek infrastruktur diusulkan maksimal 25 persen. Kemudian, payout ratio dividen BUMN perbankan diusulkan maksimal 25 persen.
"Payout ratio dividen BUMN yang memiliki likuiditas yang cukup diusulkan sebesar maksimal 40 persen," tambahnya.
Sementara itu, dia mengatakan target laba sebesar Rp 165,4 triliun diperkirakan tak tercapai pada 2015, lantaran perekonomian sedang tidak baik.
"Target laba 2015 yang akan menjadi dasar perhitungan tahun anggaran 2016 kita hitung Rp 165,4 triliun. Tapi ini kemungkinan tidak tercapai karena kondisi ekonomi yang tak baik saat ini," ujar dia. (Amd/Ahm)