Liputan6.com, Nusa Dua - Belum banyak yang mengenal profesi sebagai Aktuaris. Namun saat ini Otortas Jasa Keuangan (OJK) tengah membutuhkan banyak tenaga tersebut untuk memajukan industri keuangan non bank di Indonesia, salah satunya industri asuransi dan dana pensiun.
Edy Setiadi, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) menegaskan setidaknya OJK membutuhkan 850 tenaga aktuaris pada tahun ini.
"Saat ini kita punya aktuaris itu hanya 204 orang, itu masih total, belum dikurangi yang sudah pensiun atau menjadi direksi, yang benar-benar aktif tidak sampai semuanya," kata Edy di Nusa Dua, Bali, Selasa (8/9/2015).
Sebegai bentuk dukungan untuk melahirkan aktuaris, OJK telah menggandeng Kementerian Riset, Tekhnologi dan Perguruan Tinggu untuk menyusun nomenklatur mengenai pengadaan mata kuliah atau jurusan kuliah di bidang aktuaris tersebut.
Tidak hanya itu, ke depan pihaknya juga akan bekerjasama dengan universitas untuk mengembangkan berbagai macam inovasi produk-produk dalam industri keuangan non bank, dimana universitas lebih akan dijadikan sebagai laboratorium industri.
"Jepang itu baik perguruan tinggi, dia menjadikan akademsii itu pusat laboratorium industri. Jadi ada kesamaan pandangan, di sinipun saya kira upayakan terjadi komuniasi aktif antara industri dengan akademisi," terangnya.
Sementara di kesempatan terpisah Ketua OJK Muliaman D Hadad mengungkapkan tenaga aktuaris menjadi salah satu profesi yang bakal digaji tinggi oleh perusahaan.
"Kita itu masih kurang (tenaga aktuaris), makanya kita ada program 100 aktuaris, saya juga heran, padahal aktuaris itu gajinya tinggi, tapi kenapa yang minat belum banyak," tanya Muliaman.
Untuk itu, pihaknya mendorong para mahasiswa, terutama di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) untuk lebih menekuni dunia aktuaris, karena industri IKNB saat ini membutuhkan banyak profesi tersebut.
Seperti diketahui, aktuaris adalah seorang ahli yang dapat mengaplikasikan ilmu keuangan dan teori statistik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis aktual. Persoalan ini umumnya menyangkut analisis kejadian masa depan yang berdampak pada segi finansial, khususnya yang berhubungan dengan besar pembayaran pada masa depan dan kapan pembayaran dilakukan pada waktu yang tidak pasti.
Secara umum, aktuaris bekerja di bidang konsultasi, perusahaan asuransi jiwa, pensiun, dan investasi. Aktuaris juga sedang merambah di bidang-bidang lainnya, di mana kemampuan analitis diperlukan. (Yas/Ndw)
Butuh Ratusan Aktuaris, OJK Siap Beri Gaji Besar
OJK butuh tenaga aktuaris untuk memajukan industri keuangan non bank di Indonesia.
Diperbarui 08 Sep 2015, 15:13 WIBDiterbitkan 08 Sep 2015, 15:13 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Top 3: Erick Thohir Blak-blakan Kasus Korupsi Pertamina
Ogah Ganti HP Baru? Begini Cara Bikin Smartphone Awet sampai Bertahun-tahun
Top 3 Islami: Respons Terbaik saat Ada Orang Miskin Meminta-minta, Bilangan Rakaat Sholat Tarawih Terbaik? Simak Gus Baha - Ustadz Syafiq
Hasil Liga Champions: Real Madrid Lolos Lewat Adu Penalti, Arsenal dan Dortmund Melaju ke Perempat Final
Awas Tertipu, 5 Zodiak Ini Penyamar Ulung Berwajah Polos
Cuaca Hari Ini Kamis 13 Maret 2025: Jakarta Berawan di Pagi Hari
Panduan Lengkap: Tips Memilih Baju yang Nyaman dan Stylish untuk Lebaran Idul Fitri
Unggul Agregat 9-3 atas PSV Eindhoven, Arsenal Melenggang ke Perempat Final
Sepekan Setelah Banjir, Lumpur Masih Menumpuk di Beberapa Titik Bekasi
Surat Cinta Tulisan Tangan Kim Soo Hyun Disebut Dikirim untuk Kim Sae Ron Saat Masih Jalani Wamil
Survei: Minat Investasi Orang Indonesia pada Emas Perhiasan Naik
Ada 6.050 Kuota Mudik Gratis, Cek Tanggal Berangkat dan Rutenya