Pindad Jual 600 Ekskavator Seharga Rp 1,3 Miliar ke PU dan BUMN

Sebagai modal kerja, Pindad menggelontorkan investasi hingga Rp 300 miliar.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 10 Sep 2015, 16:32 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2015, 16:32 WIB
Sambangi Pabrik Pindad, Menteri Rini Jualan Ekskavator. (Liputan6.com/Ilyas Praditya)
Sambangi Pabrik Pindad, Menteri Rini Jualan Ekskavator. (Liputan6.com/Ilyas Praditya)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pindad (Persero) menyatakan akan memproduksi secara massal produk alat berat jenis ekskavator yakni Pindad Excava 200. Pindad akan memproduksi sebanyak 600 unit untuk penjualan pada tahun depan dengan nilai Rp 800 miliar.

Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim mengatakan, alat berat tersebut untuk memenuhi kebutuhan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PU-Pera) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kontraknya 500 PU-Pera, 100 dari BUMN total 600 di tahun 2016. Nilainya kurang lebih sekitar Rp 800 miliar, satuannya Rp 1,3 miliar," kata dia di Bandung, Kamis (10/9/2015).

Sebagai modal kerja, Pindad menggelontorkan investasi hingga Rp 300 miliar.

"Kita mengoptimalkan yang sudah fasilitasnya di PT Pindad, karena PT Pindad kan sudah ada alat keamanan baik kendaraan tempur maupun peralatan kapal laut. Kita mengoptimalkan yang ada. Kita hanya menambah assembly line yang kita mau lihat hari ini, mau produksi untuk versi massalnya," jelas dia.

Sesuai dengan program pemerintah perihal tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), dalam produksi ekskavator tersebut, Pindad menggunakan komponen dalam negeri sekira 60 persen. Sedangkan beberapa komponen lain masih diimpor seperti mesin.

"Kalau mesin ada beberapa pilihan salah satunya Jepang, Amerika (Serikat)," ungkap dia.

Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono mengatakan, pembelian sebanyak 500 unit baru bisa dilakukan tahun depan karena harus memasuki tahun buku baru.

"Delivery mulai Februari dengan peluncuran ini baru mulai produksi. Delivery pertama Februari jadi kalau kontrak sekarang belum bisa karena mesti melewati tahun anggaran. Jadi nanti mudah-mudahan untuk diserahkan Februari. Kita kontrak Januari. Ini kan harganya Rp 1,2 miliar dan Rp 1,3 miliar," jelasnya.

Basuki mengatakan alat tersebut nanti akan disebarkan ke kabupaten kota utamanya di wilayah timur Indonesia.

"Akan disebar ke timur, kabupaten kota butuh alat berat ini. Kami pun juga butuh di balai jalan, sumber daya air , butuh ini untuk perbaikan sungai bencana alam," tandas dia. (Amd/Zul)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya