PLN Terjunkan Tim Untuk Atasi Masalah Listrik Sulawesi Tengah

Untuk tahap awal, telah dilakukan manuver pola operasi dengan mengalihkan beban GI Tambarana yang disuplai dari GI Parigi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Sep 2015, 21:25 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2015, 21:25 WIB
20150729-Listrik-PLN
Listrik PLN. (Agus Trimukti/Humas PLN)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) telah menerjunkan tim untuk menangani permasalahan pasokan listrik di Sulawesi Tengah karen terganggunya tiga buah tower transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 ribu volt (SUTT 150 kV).

General Manager PLN Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo (Sulluttenggo), Baringin Nababan mengatakan, tim tersebut gabungan yang berasal dari PLN Wilayah Sullutenggo, AP2B Sistem Minahasa, PLN Area Palu, Tim PDKB Manguni serta dari UPK Jaringan Sulawesi II.

Tim gabungan ini telah dapat melakukan pekerjaan perbaikan dan mengoperasikan 1 dari 2 line pada Rabu (23/9/2015) sore.

"Untuk mempercepat pemulihan gangguan di tiga tower transmisi 150 kV, telah dibentuk tim gabungan, termasuk dengan dukungan rekan-rekan kami dari UPK Jaringan Sulawesi II yang bekerja mulai Selasa siang ini diawali dengan investigasi pendahuluan," kata Baringin, di Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Akibat terganggunya tower tersebut, pasokan listrik yang dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA Poso) ke beberapa daerah, diantaranya Poso, Parigi, Sigi, Donggala dan Palu, terkendala dan menyebabkan defisit daya listrik yang mengharuskan PLN melakukan pemadaman secara bergilir.

Seperti diketahui, bahwa penyebab terganggunya tiga tower transmisi adalah karena tumbangnya pohon besar yang berada di sisi tebing yang menimpa jaringan transmisi.

Sebelumnya di lokasi sekitar tower, terjadi kebakaran hutan di daerah Pamona, Poso. Kerusakan yang menimpa 3 tower milik PLN adalah sebagai berikut :

- Tower 79 : 2 line kendor dan beberapa keping isolator pecah
- Tower 80 : line 1, 3 set Traverse jatuh ke tanah, line 2, 3 set Traverse bengkok ke dalam
- Tower 81 : line 1, 3 berkas kawat lepas dari isolator.

Dampak dari terganggunya 3 tower tersebut, pasokan listrik dari PLTA Poso ke arah Gardu Induk (GI) Poso sebesar 8 MW, ke GI Tambarana 9 MW, dan juga ke GI Sidera (Palu Baru) yang menyuplai kebutuhan listrik sebesar 24 MW menjadi terkendala.

Untuk tahap awal, telah dilakukan manuver pola operasi dengan mengalihkan beban GI Tambarana yang disuplai dari GI Parigi, kemudian suplai listrik ke GI Sidera dipasok dari sistem 20 kV Palu.

PLN mengoptimalkan suplai dari seluruh pembangkit listrik yang ada (existing) untuk mengurangi defisit daya yang terjadi karena hilangnya untuk sementara waktu pasokan listrik dari PLTA Poso. (Pew/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya