Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menyebutkan Paket Kebijakan Ekonomi Tahap II akan diumumkan pada Selasa (29/9/2015) di Kantor Kepresidenan, Jakarta.
Menurut Darmin, pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi Tahap II ditentukan dalam rapat dengan sejumlah menteri-menteri ekonomi yang dipimpin Presiden Jokowi pada Senin, (28/9/2015) ini.
Ia mengatakan, paket kebijakan tahap II tidak terlalu banyak dan terdiri dari beberapa poin. Tidak jauh berbeda dengan paket kebijakan ekonomi jilid I yang di keluarkan oleh pemerintah di awal bulan ini
"Lebih baik kami bikin dua atau tiga tapi konkrit tapi orang bicara subtansinya," ujar Darmin.
Ia meminta semua pihak untuk menunggu hingga besok untuk mengetahui substansi dari paket kebijakan lanjutan tersebut.
"Besok, besok. Besok kita akan bersama-sama ya, pemerintah, Bank Indonesia dan OJK," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, juga menyebutkan, Jokowi akan mengumumkan sesuatu yang memberi efek signifikan bagi dunia usaha besok.
Intinya, kata Pramono , ada dua hal yang menjadi prinsip dalam paket kebijakan lanjutan yang akan diluncurkan pemerintah yakni membuat Indonesia semakin kompetitif bagi investasi dan membuka ruang bagi semakin terbukanya lapangan kerja.
Sebelumnya, Pengamat Ekonomi Didik J. Rachbini mengatakan, salah satu kebijakan yang dinilai akan memberikan efek cepat bagi geliat kegiatan ekonomi yaitu menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Perlu kebijakan yang dampaknya jangka pendek, harga BBM diturunkan, dan akhirnya tarif listrik ikut turun karena harga BBM lebih murah," ujar Didik.
Dia menjelaskan, harga BBM jenis premium yang dibanderol Rp 7.400 per liter oleh Pertamina dinilai masih terlalu mahal pada saat kondisi ekonomi saat ini. Terlebih lagi harga minyak dunia yang masih anjlok, sebesar US$ 40 per barel.
"Idealnya itu diturunkan harganya sekitar Rp 1.500 sampai Rp 2.000. Ini hasilnya akan terasa cepat, bisa terlihat dalam dua minggu," kata dia.
Menurut Didik, penurunan harga BBM ini bisa dilakukan untuk sementara saja. Jika harga minyak dunia naik dan kondisi ekonomi telah membaik, maka harga BBM bisa kembali disesuaikan. "Harus ada perjanjian, misalnya setahun ini BBM diturunkan, tapi tahun depan bisa naik lagi. Jadi turunnya ini saat krisis saja," ujar Didik. (Luqman Rimadi/Gdn)
Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II Diumumkan pada 29 September
Presiden Jokowi akan mengumumkan sesuatu yang memberi efek signifikan bagi dunia usaha.
Diperbarui 28 Sep 2015, 21:47 WIBDiterbitkan 28 Sep 2015, 21:47 WIB
Menko Perekonomian Darmin Nasution memberi keterangan usai Rapat Terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/9). Presiden Jokowi meminta seluruh kementerian membuat terobosan untuk memudahkan investasi di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Penyebab Miss V Gatal tapi Tidak Keputihan, Cara Mengatasinya
Penyebab Perut Sakit Melilit, Ketahui Pengobatan dan Pencegahannya
Penyebab PCOS dan Gejalanya, Perlu Diwaspadai
7 Potret Enzy Storia dan Molen Pulang ke Indonesia, Liburan Bak Bulan Madu di Bali
Harga Minyak Mentah Dunia Melonjak 4%, Waspada Hal Ini
Jadwal Lengkap Playoff ESL MLBB 2025: Intip Daftar Tim Lolos dan Posisi Bracket!
Sholat Jenazah Berapa Rakaat? Simak Panduan Lengkap yang Benar
Faktor Penyebab Islam Berkembang Pesat di Indonesia Adalah: Analisis Mendalam
Benarkah Dosa Ghibah Pemimpin Zalim Lebih Berat dari Zina? Simak Pesan Buya Yahya
Top 3 News: Prabowo Bertemu Megawati, Sekjen Gerindra Sebut PDIP Tetap di Luar Pemerintahan
Prediksi Liga Europa Olympique Lyon vs Manchester United: Kekuatan Sesungguhnya Setan Merah
6 Fakta Menarik Gunung Yong Belar di Deretan Pegunungan Titiwangsa Malaysia