Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengakui kebijakan yang kerap berubah mempengaruhi pandangan investor yang akan menanamkan modalnya di Indonesia. Namun, kata dia, pemerintah sedang merapikan kebijakan-kebijakan tersebut supaya meyakinkan investor.
Beberapa kebijakan itu seperti, kebijakan hortikultura yang mewajibkan penanaman modal asing (PMA) melakukan divestasi kepemilikan saham. Hal tersebut diakui Franky membuat para investor kecewa.
"Tidak dipungkiri banyak kebijakan keluar sebelumnya, itu ada memberikan respon negatif kapada investor. Misal UU hortikultura, UU hortikultura mengharuskan PMA itu melepas sahamnya maksimal 30 persen. Mereka yang sudah investasi 30 tahun dengan kepemilikan saham 100 persen harus melakukan divestasi sampai 30 persen, " jelasnya di kantor Liputan6, SCTV Tower, Jakarta, seperti ditulis Sabtu (3/10/2015).
Franky menyebut kebijakan lain yang menghambat investasi ialah regulasi mengenai sumber daya air. "Regulasi sumber daya air, memberikan ketidakpastian investor, tapi pemerintah mencoba menyelesaikan dalam waktu dekat," tambah dia.
Permasalahan lain ialah terkait penetapan upah. Sebagaimana diketahui, penetapan upah kerap menyisakan ketidakpuasan yang berujung pada aksi turun ke jalan. "Sejauh ini memang pemerintah telah mencoba formulasi yang ditangani Menteri Tenaga Kerja dengan beberapa hal yang menurut saya penting. UMR memberikan kepastian investor tapi juga pada buruh. Formulanya dalam waktu akan dikeluarkan pemerintah," tandas dia.
Target Investasi
Namun, Franky yakin bahwa masalah-masalah tersebut tak menurutkan minta investasi di Indonesia. Sebelumnya, Franky menyatakan bahwa target realisasi investasi pada 2015 sekitar Rp 520 triliun. Dari target tersebut, 50 persen telah terealisasi.
"Semester I 2015 kita sudah tercapai 50 persen. Target kita Rp 520 triliun atau Rp 519,5 triliun. Itu artinya naik 16,6 persen dibanding tahun sebelumnya," kata dia.
Franky melanjutkan, dengan total investasi tersebut, BKPM telah mencatat menyerap tenaga kerja mencapai 680 ribu orang. Artinya, ratusan ribu orang mendapat pekerjaan baru.
Menurut Franky, selama semester I kemarin ia telah mendatangi 54 proyek yang sedang berjalan. Dari sana, dirinya mengidentifikasi potensi ekspor yang begitu besar.
"Selama semester I mendatangi 54 proyek sedang konstruksi. Pada fase konstruksi ternyata ditemukan ada potensi ekspor US$ 3,5 miliar per tahun," ujarnya.
Potensi lain, ditemukan pula subtitusi ekspor dengan nilai US$ 1,5 miliar per tahun dengan serapan tenaga kerja 170 ribu orang. "Sekarang tinggal bagaimana meningkatkan di semester II karena tantangan tak mudah juga," tandas dia.
Sebelumnya, dalam Paket Kebijakan EKonomi Jilid II, BKPM telah menyederhanaan proses perizinan investasi. Dalam layanan yang baru, investor bisa memperoleh izin investasi dalam tempo 3 jam. "Negara lain bisa (percepat izin investasi), kenapa kita tidak," ucapnya.
Franky menjelaskan, percepatan izin investasi adalah tantangan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dia bilang Jokowi yang berlatar belakang pengusaha pernah berinvestasi di Dubai, Uni Emirat Arab. Di sana, investasi bisa dilakukan dalam waktu sehari. (Amd/Gdn)
Ini yang Jadi Penghambat Investasi di Tanah Air
Penetapan upah kerap menyisakan ketidakpuasan yang berujung pada aksi turun ke jalan.
Diperbarui 03 Okt 2015, 18:22 WIBDiterbitkan 03 Okt 2015, 18:22 WIB
Ratusan buruh mulai terlihat berkumpul di sekitar kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (1/8/2015). Mereka menuntut pemerintah menghentikan gelombang PHK yang mengancam akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. (Liputan6.com/Gempur M Surya)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kemenag Siapkan Aturan Baru, Zakat Usaha Produktif Akan Diatur Secara Terpisah dengan Mal dan Fitrah
Resep Pecak Ikan Nila: Hidangan Lezat Khas Betawi yang Menggugah Selera
Mengenal Warung Tumpang Koyor Mbah Rakinem, Kuliner Khas di Salatiga
Cuaca Mulai Membaik, 7 Kawasan Wisata Nonpendakian di Gunung Rinjani Dibuka Kembali
Ingin Hati Lebih Tenang? Lakukan Ini sebelum Tidur Kata Ustadz Adi Hidayat
Truk Maut di Sungai Segeti Berhasil Dievakuasi, 9 Orang Masih Hilang
Kiat Puasa Sehat untuk Penderita Penyakit Komorbid
Vokalis Band Sukatani Dikabarkan Dipecat, P2G Minta Kemdiknasmen Turun Tangan
Arti Mimpi Monyet Masuk Rumah: Tafsir dan Makna Spiritual
Jawa Timur dan Sumatra Barat Dominasi Daftar Karisma Event Nusantara 2025
Jelang Ramadan 1446 H, Terdapat 4 Hal yang Harus Dipersiapkan
Baru Selesai Satu Rakaat Sholat Maghrib Tiba-Tiba Waktu Isya Masuk, Apa yang Harus Dilakukan?