Komentar Rizal Ramli soal Pengembangan Blok Masela

Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menilai pembangunan proyek LNG terapung belum teruji di negara lain.

oleh Septian Deny diperbarui 07 Okt 2015, 15:08 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2015, 15:08 WIB
20150915-Curhat Masalah Pelindo, Rizal Ramli Sambangi LIPI-Jakarta
Menko Bidang Maritim dan SumberDaya, Rizal Ramli saat berbicara pada Pra Kongres Ilmu Pengetahuan di Gedung LIPI, Jakarta, Selasa (15/9/2015). Rizal mengungkapkan beberapa pengalamannya menyelesaikan beragam permasalahan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menyatakan kekecewaanya terhadap rencana pemerintah membangun proyek LNG terapung atau floting plant LNG di lapangan gas blok Masela, Maluku.

Dia mengungkapkan, hal ini karena ada unsur pejabat yang berhasil dirayu oleh pihak asing untuk pembangunan proyek ini. Padahal masih ada opsi lain dengan membangun di darat mengunakan pipanisasi.

"Pejabat kita yang tidak sensitif berhasil dibujuk perusahaan asing supaya bikin floating plant atau pabrik terapung," ujar Rizal di Jakarta, Rabu (7/10/2015).

Rizal menuturkan, pembangunan floating LNG ini belum teruji akan membawa manfaat yang besar karena di negara lain yang juga tengah membangun floating plant yaitu Australia, belum juga menunjukan hasil.

"Ini katanya besar, tingginya tiga kali monas, besarnya lebih besar dari kapal induk Amerika. Padahal ini belum teruji, di Australia juga belum jadi, dan dimainkan argumen kalau ini lebih murah dibandingkan dengan pipanisasi," lanjutnya.

Ia menilai, setelah dilakukan kajian secara independen, nilai investasi pembangunan fasilitas pengolahan floating LNG justru lebih mahal dibandingkan dengan pipanisasi. Dia khawatir keinginan untuk membangun floating plant ini lantaran bujuk rayu pihak asing saja.

"Kalau dilihat lagi ini angkanya ngawur, bagaimana kita kalau investasi di pipa dan ternyata tidak begitu jauh dan ditakut-takuti bahwa itu ada palung dalam, saya betul-betul kecewa," kata Rizal Ramli. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya