Menteri Susi Minta Pengusaha Sisihkan Untung untuk Investasi

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta pengusaha lokal menambah investasi di dalam negeri.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Okt 2015, 18:14 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2015, 18:14 WIB
Wawancara Khusus Menteri Kelautan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan Liputan6.com. (Faizal Fanani/Liputan6.com)
Wawancara Khusus Menteri Kelautan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan Liputan6.com. (Faizal Fanani/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta pengusaha lokal menambah investasi di dalam negeri. Bahkan agar bisa berinvestasi, dia meminta para pengusaha tersebut menguras tabungannya.

Susi menjelaskan, selama ini banyak sumber daya alam Indonesia diekspor ke negara lain dalam bentuk mentah. Padahal jika bisa diolah di dalam negeri, nilai tambah produk jadinya bisa berkali-kali lipat. Sebagai contoh yaitu rumput laut yang selama ini diekspor dalam bentuk bahan baku.

"Jadi kalau asosiasi rumput laut Indonesia tidak mau kalah dengan asing, ya Anda harus lari," ujarnya di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Jumat (9/10/2015).

Agar bisa menambah investasinya di dalam negeri) seperti membangun pabrik pengolahan rumput laut, Susi meminta pengusaha menyisihkan sebagian keuntungan yang diterima. Bahkan jika masih kurang, dia meminta pengusaha keluarkan semua tabungan yang dimiliki.

"Dari keuntungan, 40 persen bisa untuk investasi. Kita harus investasi invetasi, investasi. Kita harus duduk bersamaan," kata dia.

Menurut Susi, pemerintah telah mengeluarkan paket-paket kebijakan yang diantaranya memberikan kemudahan bagi para investor. Hal ini harusnya bisa dimanfaatkan oleh pengusaha lokal. Jangan sampai kebijakan ini hanya dimanfaatkan oleh investor asing saja.

"Nanti kalau saya undang investor asing malah diomelin. Kalau untung besar kembalikan ke investasi. Sekarang kan reinvestment dapat tax allowance. Jadi persiapkan bikin pabrik. Saya ingin tiap bulan resmikan pembangunan pabrik karagenan," jelasnya. (Dny/Ndw)

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya