Bankir Ini Salah Transfer Rp 81,6 Triliun ke Klien

Kesalahan transfer dana tersebut telah dilaporkan kepada otoritas Amerika Serikat (AS), Inggris dan juga Eropa.

oleh Arthur Gideon diperbarui 22 Okt 2015, 11:32 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2015, 11:32 WIB
Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kesalahan dilakukan oleh karyawan muda Deutsche Bank belum lama ini. Karena kesalahan tersebut, dana miliaran dolar AS berpindah tangan ke seorang hedge fund.

Mengutip marketwatch.com yang mengutip dari Financial Times, Kamis (22/10/2015), pada Juni lalu seorang bankir junior Deutsche Bank mengirimkan dana US$ 6 miliar atau senilai Rp 81,6 triliun (estimasi kurs: RP 13.600 per dolar AS) ke seorang hedge fund yang merupakan klien dari bank.

Ternyata, pengiriman tersebut merupakan proses transfer yang keliru. Seharusnya, nilai yang ditransfer tidak sebesar US$ 6 miliar. Bankir junior tersebut seharusnya memasukkan angka berdasarkan nilai pendapatan bersih dalam transaksi tersebut, namun kenyataannya ia justru memasukkan data pendapatan kotor. 

Bank terbesar di Jerman tersebut kemudian menjalankan transaksi perbaikan sehari kemudian. Hal tersebut juga telah dilaporkan kepada regulator di Amerika Serikat (AS), Inggris dan Eropa.

Kesalahan nilai transfer yang keliru dari nilai sebenarnya ini sering disebut dengan fat finger trades atau perdagangan jari gemuk, di mana ada sebuah kesalahan dalam memasukkan data transaksi seperti terlalu banyak menambah angka sehingga dalam posisi perdagangan nilai pembelian atau penjualan bertambah besar dari yang dimaksudkan.

Financial Times melaporkan bahwa kejadian kesalahan memasukkan data transaksi tersebut terjadi di saat yang tidak tepat. Dimana Deutsche Bank sedang melakukan reorganisasi yang akan melibatkan Divisi Investment Banking.

Menurut sumber Financial Times, manajer dari bankir junior tersebut memang sedang dalam masa liburan di saat kejadian tersebut berlangsung. Nama karyawan tersebut belum dikeluarkan dan belum jelas apakah ia masih bekerja untuk perusahaan untuk saat ini.

Sedangkan seorang juru bicara Deutsche Bank menolak untuk memberikan komentar. (Gdn/Ndw)

 
 
 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya