Tanda-Tanda Seseorang Mendapat Lailatul Qadar Menurut Buya Yahya

Menurut Buya Yahya, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kelembutan

oleh Liputan6.com Diperbarui 20 Mar 2025, 03:20 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2025, 03:20 WIB
buya yahya 222
Buya Yahya (TikTok)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu hal yang paling dinanti di bulan Ramadhan adalah malam Lailatul Qadar. Malam penuh keberkahan ini disebut lebih baik daripada seribu bulan. Namun, tidak semua orang bisa merasakan keistimewaannya.

Dai kharismatik asal Cirebon KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya menjelaskan bahwa tanda seseorang mendapatkan Lailatul Qadar tidak hanya terlihat dari tanda-tanda alam, tetapi juga dari perubahan dalam dirinya setelah Ramadhan berlalu.

Menurut Buya Yahya, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kelembutan. Udara tidak panas atau dingin, langit bersih tanpa awan, dan matahari terbit tanpa sinar yang menyilaukan.

Kendati demikian, waktu pasti datangnya malam Lailatul Qadar disembunyikan oleh Allah. Tidak ada satu pun manusia yang dapat memastikan kapan tepatnya malam itu tiba.

Buya Yahya menuturkan bahwa keistimewaan Lailatul Qadar diberikan kepada siapa saja yang bersungguh-sungguh dalam beribadah dan merindukan malam tersebut dengan hati yang ikhlas.

Dikutip dari kanal YouTube @AlBahjah TV,Buya Yahya merinci tanda-tanda seseorang yang memperoleh kemuliaan malam Lailatul Qadar.

 

Promosi 1

Simak Video Pilihan Ini:

Begini Ciri-Cirinya

Ilustrasi orang yang mendapatkan syafaat dari malam Lailatul Qadar
Ilustrasi orang yang mendapatkan syafaat dari malam Lailatul Qadar | via: pengasuhanakyatim.com... Selengkapnya

Buya Yahya menegaskan bahwa bulan Ramadhan adalah waktu untuk memperbanyak amal ibadah. Sholat sunnah, membaca Al-Qur'an, dzikir, serta bersedekah hendaknya dilakukan dengan maksimal.

Di antara seluruh malam di bulan Ramadhan, Lailatul Qadar adalah malam yang paling didambakan umat Islam.

Orang-orang yang mendapatkan Lailatul Qadar, menurut Buya Yahya, adalah mereka yang memiliki kerinduan dalam hatinya terhadap malam yang lebih baik dari seribu bulan itu.

"Jika di dalam hati Anda ada kerinduan, niscaya Anda akan mendapatkan Lailatul Qadar. Lupakan kisah-kisah bualan yang beredar di koran atau lainnya, sebab Lailatul Qadar adalah rahasia Allah," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya mengutip hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, yang menyebutkan bahwa malam Lailatul Qadar ditandai dengan kondisi langit yang bersih, udara yang sejuk, dan matahari yang bersinar lembut di pagi harinya.

Sejumlah hadis juga menyebutkan bahwa Lailatul Qadar terjadi di sepuluh malam terakhir Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil.

Sebagaimana hadis berikut:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya: Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri dari berjimak), menghidupkan malam-malam tersebut, dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Kemuliaan Malam Lailatul Qadar

Muslim Afghanistan Berburu Berkah Lailatul Qadar
Umat muslim Afghanistan membaca Alquran di sebuah masjid di Kabul. Selama sepuluh hari terakhir Ramadan, umat muslim melakukan itikaf dengan melakukan dzikir, berdoa, dan salat sunnat untuk menantikan malam Lailatul Qadar. (AP/Rahmat Gul)... Selengkapnya

Buya Yahya mengingatkan bahwa meskipun Lailatul Qadar diyakini terjadi pada malam-malam ganjil, umat Islam tidak boleh hanya memilih beberapa hari saja untuk beribadah.

"Jangan hanya memilih tanggal 21 atau 23 Ramadhan saja, bahkan ada yang mengagendakan malam Lailatul Qadar di tanggal tersebut seakan sudah pasti mendapatkannya. Hal ini keliru," tegas Buya Yahya.

Ia menambahkan bahwa jika seseorang hanya fokus pada beberapa malam tertentu, maka hari-hari lain di masjid bisa menjadi sepi dari ibadah.

Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk terus meningkatkan ibadah mereka di sepuluh malam terakhir Ramadhan tanpa memilih-milih hari.

Surah Al-Qadr ayat 1-5 menjelaskan tentang kemuliaan malam Lailatul Qadar:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِوَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗلَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗتَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛسَلٰمٌ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Buya Yahya menyimpulkan bahwa tanda seseorang mendapatkan Lailatul Qadar adalah adanya perubahan dalam dirinya setelah Ramadhan.

"Setelah Ramadhan Anda jadi seperti apa? Yang pelit jadi dermawan, yang jarang mengaji jadi sering mengaji, itulah tanda Lailatul Qadar ada pada diri Anda," tutupnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya