Liputan6.com, Jakarta - Jika kamu sering mengirim email dari HP tapi lupa menambahkan informasi di bagian akhirnya, sekarang Gmail di Android bakal otomatis menyalin format penutup email yang sudah kamu atur di versi web.
Pengguna Gmail di Android sekarang bisa menikmati fitur baru yang mempermudah pengelolaan format penutup email. Fitur ini awalnya ditemukan dalam kode aplikasi saat dilakukan APK breakdown, dan kini mulai digulirkan ke pengguna.
Baca Juga
Dengan adanya sinkronisasi ini, mengutip Phone Arena, Rabu (19/3/2025), pengguna tak perlu lagi repot mengatur penutup email secara manual di dua tempat berbeda.
Advertisement
Sebelumnya, jika format penutup khusus di aplikasi mobile tidak diatur, email yang dikirim dari Gmail di Android akan dikirim tanpa informasi tambahan di bagian akhir.
Ini membuat pengguna harus mengeditnya secara terpisah di dua versi aplikasi supaya tetap konsisten. Dengan pembaruan ini, Gmail di Android akan langsung menggunakan format dari versi web, termasuk elemen HTML seperti warna dan gambar.
Google tampaknya meluncurkan fitur ini secara bertahap, dengan beberapa pengguna sudah mendapatkannya sementara yang lain masih menunggu. Tidak ada pengaturan khusus untuk mengaktifkannya, fitur ini berjalan otomatis begitu tersedia.
Meskipun terkesan sederhana, pembaruan ini bisa menghemat waktu dan meningkatkan efisiensi pengguna, terutama bagi yang sering berkirim email profesional.
Selain itu, kini lebih sulit bagi penerima email untuk mengetahui apakah pesan dikirim dari perangkat mobile atau desktop, karena format penutupnya tetap sama.
Gmail Resmi Tinggalkan SMS untuk Autentikasi, Ini Alasannya
Di sisi lain, Google berencana menghentikan autentikasi dua faktor berbasis SMS di Gmail, seperti dilaporkan oleh Forbes.
Selama ini, Google menawarkan verifikasi identitas melalui kode yang dikirim via pesan teks, namun metode ini memiliki kelemahan keamanan yang ingin diatasi perusahaan.
Mengutip dari Engadget, Rabu (26/2/2025), menurut juru bicara Gmail, Ross Richendrfer, langkah ini bertujuan untuk mengurangi penyalahgunaan SMS yang marak terjadi secara global.
Sebagai gantinya, Google akan menggunakan kode QR. Alih-alih menerima kode melalui SMS, pengguna harus memindai kode QR menggunakan ponsel mereka.
Meskipun tetap bergantung pada perangkat seluler, metode ini lebih aman dibandingkan SMS.
Autentikasi dua faktor berbasis SMS memang lebih baik daripada tidak ada perlindungan sama sekali, tetapi masih rentan terhadap kejahatan siber.
Pasalnya, peretas dapat mengambil alih nomor pengguna dengan mengelabui operator atau memanfaatkan metode "traffic pumping".
Traffic pumping adalah upaya mengarahkan pesan verifikasi ke nomor yang mereka kontrol demi keuntungan finansial.
Advertisement
Risiko Keamanan Mengintai
Dengan banyaknya pesan verifikasi yang dikirim Google untuk mencegah pembuatan akun palsu, risiko keamanan ini menjadi semakin besar.
Ke depannya, Google berupaya menggantikan sistem autentikasi berbasis kata sandi dengan kunci sandi.
Namun, karena proses adopsinya masih berjalan lambat, perusahaan tetap berfokus pada peningkatan keamanan metode yang lebih umum digunakan saat ini.
Infografis Email Hijacking (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement
