Akibat El Nino, 2.000 Ha Lahan Perhutani Hangus Terbakar

Perhutani telah menyiagakan setidaknya 8.000 polisi hutan yang tersebar di seluruh lahan Perhutani.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Nov 2015, 14:37 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2015, 14:37 WIB
20151102-kebakaran kabut asap-jogja-merapi
Kebakaran di lereng Gunung Merapi belum bisa dipadamkan hingga Senin (2/11/2015) pagi. (Twitter Sutopo Purwo Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Perum Perhutani merupakan salah perusahaan BUMN yang lini bisnisnya bergerak di sektor kehutanan. Di masa kekeringan sebagai dampak adanya El Nino ini, lahan-lahan hutan milik Perhutani juga sebagian telah terbakar.

Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar menjelaskan, tidak sedikit lahan hutan milik Perhutani yang sudah hangus, bahkan sudah mencapai ribuan hektare (ha).

"Luasnya sudah sekitar 2.000 hektare, tapi untuk nilai kerugiannya saya kurang hafal," kata Mustoha di Jakarta, Jumat (6/11/2015).

Mayoritas lahan yang telah hangus terbakar tersebut seluruhnya berada di Pulau Jawa. Diakuinya, di tengah kondisi kekeringan yang ekstrim seperti saat ini, menjaga lahan untuk tidak terbakar merupakan satu hal yang tidak mudah.

Untuk itu, Perhutani sampai saat ini telah menyiagakan setidaknya 8.000 polisi hutan yang tersebar di seluruh lahan Perhutani yang siap merespons cepat setiap kali jika terjadi kebakaran lahan.

"Mereka siaga 24 jam secara bergilir. Selama kemarau ini, relatif di Jawa tidak ada kabut asap kan? Meskipun pulaunya kecil tapi kabut asapnya tidak ada itu artinya Perhutani berhasil mengamankan dan menekan terjadinya kebakaran hutan‎," tegas Mustoha.

Meski kebakaran itu terjadi di lahan Perhutani, Mustoha menegaskan ini hanya terjadi di lahan-lahan yang tidak layak tanam, dan beberapa sebagian kecilnya di antara hutan pinus dan hutan jati.‎ Namun, dipastikan kebakaran itu tidak sampai merusak tanaman jati dan pinus yang ada di wilayah itu. (Yas/Gdn)*

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya