Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan perlunya membenahi dan memperkuat struktur ekonomi domestik baik di sektor riil maupun keuangan. Pasalnya, kondisi perekonomian global sedang tidak menentu.
Agus mengatakan, di sektor riil perlu memprioritas pembenahan struktur produk ekspor. Selama ini, mayoritas ekspor berupa produk sumber daya alam sehingga perlu beralih ke produk olahan sehingga memiliki nilai tambah.
"Dalam catatan kami, keragaman ekspor Indonesia sejak tahun 2004 semakin terkonsentrasi pada produk sumber daya alam,"kata dia di Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Baca Juga
Selain itu perlunya penguatan sektor industri. Terutama, memperbaikan peran dari sektor industri hulu.
"Ketiadaan industri-industri seperti logam dasar dan kimia dasar yang mampu memasok industri domestik menjadi salah satu titik lemah dalam struktur transaksi berjalan kita," tambahnya.
Kemudian, pada sektor keuangan perlunya pembenahan dalam struktur pembiayaan domestik agar secara optimal menopang pembiayaan ekonomi. Dalam hal ini, perlu segera merumuskan strategi yang dapat memobilisasi dana domestik sebagai sumber utama pembiayaan ekonomi.
"Sejauh ini, kita melihat peran sumber pembiayaan domestik masih terbatas. Ditengah kebutuhan pembiayaan yang besar, keterbatasan sumber pembiayaan dari domestik mendorong terjadinya kenaikan peran dana asing, khususnya dana asing jangka pendek," tutupnya. (Amd/Ndw)
BI Gelar Pertemuan Tahunan yang Membahas Ekonomi RI
Advertisement