Sosialisasi Mandatori B-20, Pemerintah Gelar Roadshow

Pemerintah mensosialisasikan kebijakan pencampuran 20 persen minyak‎ sawit (biodiesel) ke solar (B20) di Pulau Jawa.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Jan 2016, 13:30 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2016, 13:30 WIB
Penerapan B2O biodiesel sawit juga memberi manfaat lain yaitu peningkatan diversifikasi energi.
Penerapan B2O biodiesel sawit juga memberi manfaat lain yaitu peningkatan diversifikasi energi. (Foto: Pebrianto Eko/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mensosialisasikan kebijakan pencampuran 20 persen minyak‎ sawit (biodiesel) ke solar (B20) di Pulau Jawa. Untuk membuktikan bahwa B20 tidak merusak mesin kendaraan, Pemerintah melakukan uji coba dengan melakukan roadshow kendaraan berbahan bakar biodiesel dengan menempuh jarak 4 ribu kilometer (km).

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit, Bayu Krisnamurthi mengatakan, pemerintah memiliki program B20 pada 2016, dengan menargetkan ‎penggunaan biodiesel mencapai 6,93 juta Kilo Liter (Kl), dengan volume biodiesel untuk non subsidi dan PLN mencapai 3,7 juta KL.

Untuk mensosialisasikan tersebut BPDP Sawit menggelar program roadshow kendaraan. "Roadshow yang merupakan kerjasama Kementerian ESDM, Aprobi, Pertamina. BPPT dan IPB,Lemigas, Gaikindo dan BPDP i‎" kata Bayu, saat menghadiri peluncuran sosialisasi, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (27/1/2016).

Bayu mengungkapkan, touring tersebut dilakukan mulai 27 Januari hingga 11 Februari 2016 dari Jakarta, dengan meyambangi wilayah Tegal,‎ Semarang, ‎Surabaya, ‎Jember, Malang, Solo,Yogyakarta,‎ Dieng, ‎Bandung, S‎erang, ‎Merak,‎ dan Bali‎ dengan jarak tempuh 4 ribu km.

"Akan dilaksanakan Roadshow B2O Lintas Jawa Bali 2016, yang merupakan roadshow berbagai kendaraan melintasi jalan-jalan di Jawa dan Bali menggunakan solar B20," terangnya.

Penerapan B2O biodiesel sawit juga memberi manfaat lain yaitu peningkatan diversifikasi energi untuk peningkatan ketahanan energi dan mengurangi impor BBM hingga 6,9 juta KL yang setara dengan penghematan devisa US$ 2 milyar dengan target 6,93 juta KL penyerapan sawit tahun ini.

"Di tahun 2015 tidak ada subsidi APBN untuk biodiesel, dan realisasi penyerapan biodiesel mencapai 863 ribu KL, dengan rata2 72 ribu KL per bulan. Namun, ditahun 2015 (mulai 18 Agustus 2015), dimulai dukungan Dana Sawit untuk program biodiesel dan dalam 3 bulan terakhir 2015 rata-rata serapan biodiesel mencapai 117 ribu KL per bulan," tutup Bayu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya