Liputan6.com, Denpasar - Manajemen Lion Air menyatakan pihaknya terus melakukan dan meningkatkan pengawasan terkait sekelompok oknum yang membobol barang milik penumpang di bagasi pesawat.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengakui, aksi pembobolan bagasi memang tak dapat dihilangkan begitu saja. Ada sejumlah hal dasar yang dinilai perlu diperbaiki sehingga aksi pembobolan tas milik penumpang tidak terjadi.
Ia mengatakan, salah satunya dengan membuat biaya lebih ringan bagi pegawai bandara. "Selama 30 tahun (di penerbangan) penyakit tak bisa hilang langsung. Itu perlu mulai dari dasar. Masalah itu tak berdiri sendiri. Karena itu biaya pegawai di bandara jangan mahal. Jadi ada kantin untuk pegawai di bandara, parkir untuk pegawai bandara juga diberikan murah, " jelas Edward saat ditemui wartawan di bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, seperti ditulis Rabu (10/2/2016).
Advertisement
Ia menambahkan, pihaknya juga terus meningkatkan pengawasan dengan CCTV dan memberikan penerangan yang jelas di area bandara. Tak hanya itu, para penumpang diminta memiliki kesadaran untuk menjaga barang bawaan.
Baca Juga
"Kalau bisa jangan memasukkan uang dan perhiasan. Kalau packing jangan percaya begitu saja tetapi juga harus dikunci baik tas backpack. Jangan memancing," kata Edward.
Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan monitor untuk pembenahan bagasi. Sebelumnya terdapat rekaman CCTV sekelompok oknum maskapai Lion Air sedang membobol tas milik penumpang di bagasi pesawat.
"Penumpang sudah menyerahkan bagasinya ke maskapai pada saat dia check in, (bagasi) tanggung jawab maskapai harusnya," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol di Mapolda Metro Jaya, Jakarta pada Rabu 6 Januari 2016.
Krisna Murti meluruskan, Lion Air tidak tutup mata menyikapi komplain tersebut.
Lantaran itulah, pihak maskapai menggandeng aparat untuk mengendus pelaku-pelakunya.
Selain itu, saat ditanya soal keterlambatan Lion Air, Edward mengatakan, pihaknya juga terus berupaya untuk mengurangi keterlambatan tersebut dan memperbaiki rotasi pesawat.
"Lion Air itu ada penerbangan sekitar 500-600 flight per hari. Delay itu ada sekitar 60-80 delay. Kami terus pelajari dan menguranginya. Kami juga perbaiki rotasi pesawat. Sedaikan pesawat cadangan tidak segala-galanya," kata Edward. (Ahm/Nrm)