Menteri Yuddy Apresiasi Aksi Demo Honorer K2 Berjalan Tertib

Pemerintah telah berupaya maksimal untuk menangani masalah tenaga honorer K2.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Feb 2016, 09:30 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2016, 09:30 WIB
20151230-Rilis-Akhir-Tahun-Polda-Jakarta-Tito-Karnavian-Yuddy-Chrisnandi-GMS
MenPAN RB Yuddy Chrisnandi didampingi Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian melihat barang bukti usai rilis hasil cipta kondisi akhir tahun di Polda Metro Jaya, Jakarta (30/12). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Yuddy Chrisnandi, menyampaikan apresiasi kepada Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) yang telah mengkoordinasikan aksi demonstrasi hingga berjalan lancar.

Yuddy mengungkapkan simpatinya terhadap aksi demonstrasi para tenaga honorer K2 tersebut.

"Kami sampaikan apresiasi, aksi demonstrasi berjalan tertib dan tidak anarkis‎. Kami memahami dan menghargai aspirasi yang disampaikan. Karena itu sebelum aksi hari ini berlangsung, kami telah menerima perwakilan mereka untuk beraudiensi," kata Yuddy, Kamis (11/2/2016).

Dalam hal ini, Yuddy juga menampik ingkar janji, karena sesuai hasil Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi II DPR pada 15 September 2015, Kementerian PAN-RB dan Komisi II DPR sepakat untuk mengangkat tenaga honorer K2 melalui verifikasi dengan catatan antara lain ada payung hukum dan dukungan anggaran.

Terkait hal tersebut, Herman Suryatman, juru bicara Menteri PAN-RB mengatakan  pemerintah paling tidak melalui Kementerian PAN-RB telah berupaya maksimal untuk menangani masalah tenaga honorer K2 sesuai kesepakatan dengan Komisi II DPR.

"Road map penanganan permasalahan honorer K2 sudah disusun, demikian juga kebutuhan anggaran sudah disampaikan. Namun demikian sampai saat ini belum ada solusi permanen. Kendala utamanya ada dua, yaitu belum ada celah hukum dan tidak adanya alokasi anggaran," ujar Herman.

Herman menuturkan, pemerintah telah melakukan upaya-upaya koordinasi dengan instansi terkait untuk menyelesaikan permasalahan tenaga honorer eks K2.

"Kami telah melakukan rapat maraton dengan berbagai instansi, namun hingga saat ini belum ada hasil," kata Herman.

Herman juga menegaskan pemerintah telah melakukan koordinasi untuk bisa menerima perwakilan dari aksi demo tersebut untuk berdiskusi lebih lanjut menjaring aspirasi dan mencarikan solusi terbaik bagi seluruh eks tenaga honorer K2 tersebut. Kementerian PAN-RB memberikan keleluasaan bagi eks tenaga honorer tersebut untuk berdiskusi.

"Permasalahan ini akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan. Pemerintah sangat empati dan simpati kepada teman-teman honorer, oleh karenanya harus dicarikan solusi yang tepat. Apalagi ini sebagian besar bekerja di lapangan, sebagai ujung tombak," kata Herman.

Lebih lanjut, Herman menyampaikan pemerintah prihatin dengan sejumlah penipuan yang menimpa warga masyarakat yang ingin menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Tidak jarang, penipuan itu sering menimpa para tenaga honorer yang sangat berharap untuk bisa diangkat menjadi CPNS.

"Kami mengingatkan agar teman-teman tenaga honorer K2 selalu waspada terhadap ulah para calo," tutur dia.

Unjuk rasa tenaga honorer K2 tersebut diikuti hampir 15 ribu orang dari berbagai daerah. Terbanyak datang dari daerah-daerah di Pulau Jawa. Dari Jawa Timur (Jatim) tercatat sebanyak 1.127 orang, Jawa Tengah sebanyak 3.538 orang, DIY 67 orang, Jawa Barat 6.796 orang, ditambah dari Kabupaten Bekasi 1.000 orang, DKI Jakarta 1.000 orang, Banten 500 orang.

Dari Sumatera, tercatat dari lampung ada 211 orang, Sumatera Selatan 212 orang, Bengkulu 25 orang, Aceh dan Padang masing-masing 5 orang, Medan dan Riau masing-masing 2 orang. Ada juga peserta dari Kalimantan Barat sebanyak 7 orang, Maluku 5 orang, Palu, 3 orang, Sulawesi Barat 3 orang, Lombok, Bali, Papua masing-masing 2 orang.

Herman mengatakan, pelaksanaan unjuk aspirasi di depan istana negara berjalan lancar dan dalam koridor. Orasi dilakukan secara bergantian, dari forum honorer, anggota DPR dan PGRI. "Peserta sangat kooperatif dan kami berada di tengah-tengah mereka," ujar Herman.

Massa yang telah datang di Jakarta sebelum Rabu, berkumpul untuk melakukan persiapan di beberapa lokasi, seperti kawasan Masjid Istiqlal Jakpus, sekitar TMII Jaktim, PHI Cempaka Putih, PGRI Tanah Abang.

Adapun titik kumpul di IRTI Monas, kawasan  Patung Kuda Indosat. Pukul  07.00 WIB massa berangkat dari daerah persiapan ke titik kumpul patung kuda Indosat. Pada jam 08.00 massa konsolidasi di titik kumpul patung kuda Indosat long march ke depan Istana Negara melalui dalam areal Monas untuk melakukan aksi unjuk rasa.

Dalam aksinya, para pendemo minta kepada  Presiden RI Joko Widodo untuk mengeluarkan Perpu tentang Pengangkatan honorer kategori 2 menjadi PNS. "Sembilan perwakilan massa yang dipimpin Ketua Umum Forum Honorer Kategori 2 minta diterima langsung oleh Bapak Presiden," kata Herman. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya