Liputan6.com, Jakarta - Lokasi tambang PT Freeport Indonesia banjir akibat curah hujan yang tinggi di Papua. Namun peristiwa tersebut tidak memakan korban jiwa.
Juru Bicara Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan, luapan air yang berasal dari curah hujan tinggi menggenangi beberapa lokasi di Tembagapura dan sekitarnya. Selain itu, banjir juga menggenangi beberapa fasilitas perusahaan, seperti barak.
"Curah hujan tinggi mulai siang hingga malam pada Senin 15 Februari," kata Riza, di Jakarta, Selasa (16/2/2016).
Advertisement
Riza menuturkan, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa maupun terluka. Saat ini tim Freeport Indonesia siaga penuh di beberapa area dan membantu evakuasi karyawan yang tempat tinggalnya terkena dampak.
Baca Juga
Riza melanjutkan, peristiwa tersebut juga tidak menghentikan kegiatan operasi perusahaan tambang asal Amerika Serikat, yang memproduksi tembaga‎ tersebut. "Sejauh ini tidak (ada penghentian produksi)," tegas Riza.
Seperti diketahui, berdasarkan data PT Freeport Indonesia, cadangan tambang yang sedang digarap PT Freeport Indonesia di Papua mencapai 2,27 miliar ton bijih, yang terdiri dari 1,02 persen tembaga; 0,83 gram per ton emas; dan 4,32 gram per ton perak.
Sementara berdasarkan data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), dari cadangan itu, produksinya mencapai 109,5 juta ton bijih per tahun dengan umur tambang 23,5 tahun.
Sesuai dengan renegosiasi kontrak, luas wilayah tambang yang dikeruk PT Freeport Indonesia telah‎ menyusut dari 212.950 hektare (ha) pada 1999 menjadi 90.360 ha pada 2014. (Pew/Ahm)